MSRI, SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya meresmikan Fakultas Kedokteran (FK), Rabu (09/07/25).
Peluncuran ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjawab kebutuhan tenaga medis, khususnya dokter umum dan spesialis di Jawa Timur dan Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir dalam peresmian itu menyebut kehadiran FK Untag sebagai langkah strategis dan patriotik.
“Kita harapkan sebaran dokter akan lebih merata di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan kampus ini punya misi melahirkan dokter patriotik,” kata Emil dalam sambutannya.
Emil menjelaskan, istilah ‘dokter patriotik’ merujuk pada lulusan FK Untag yang tidak hanya kompeten secara medis, namun juga memiliki semangat nasionalisme dan semangat pengabdian tinggi kepada masyarakat.
Nilai-nilai tersebut akan diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan kedokteran, baik dalam kegiatan di kelas maupun pembelajaran berbasis pengalaman di lapangan.
Emil juga menyoroti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan, terutama dokter spesialis di berbagai daerah di Jatim. Banyak RSUD tipe C yang belum bisa naik kelas ke tipe B karena kekurangan dokter spesialis maupun subspesialis.
“Misalnya, beberapa rumah sakit ingin menjadi tipe B, tetapi terganjal karena belum punya dokter spesialis anak, kandungan, atau anestesi,” jelas mantan Bupati Trenggalek tersebut.
Dia mencontohkan potensi pengembangan RSUD tipe D dari Puskesmas padat pasien seperti di kawasan Sempol, Ijen, yang saat ini hanya ditangani dengan sumber daya terbatas.
Emil menggarisbawahi bahwa proses mencetak dokter, terutama dokter spesialis, memerlukan waktu panjang. Karena itu, infrastruktur pendidikan kedokteran seperti FK Untag harus segera didorong.
“Sekarang kita kirim dokter untuk sekolah spesialis, mereka baru kembali bertahun-tahun lagi, tetapi kalau tidak dimulai dari sekarang, krisis ini akan berlanjut,” jelasnya lagi.
Terkait sinergi antara Pemprov Jatim dan FK Untag, Emil menjelaskan bahwa pemprov akan berperan sebagai regulator dan pembina teknis melalui Dinas Kesehatan.
Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Prof. Mulyanto Nugroho, mengungkapkan bahwa izin pendirian Fakultas Kedokteran telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan pada 13 Desember 2024. Pendaftaran mahasiswa pun sudah dibuka jauh sebelum peluncuran resmi.
“Kami telah menyiapkan kurikulum yang menitikberatkan pada penelitian dan pengajaran khusus di bidang pernafasan sebagai ciri khas fakultas ini,” ujar Prof. Nugroho.
Ia menambahkan, Fakultas Kedokteran Untag mengadopsi prinsip “Catur Dharma” yang memperkuat dimensi patriotisme di samping pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Tenaga pendidik awal berjumlah 26 dosen, dengan komposisi setengahnya spesialis dan setengahnya bidang biomedis, serta didukung tenaga teknis dari fakultas lain.
Dari sisi fasilitas, Untag telah melengkapi laboratorium dengan peralatan lengkap, termasuk manekin dan plastinasi jenazah kering impor dari Korea.
“Laboratorium kami sudah lengkap sejak awal pendirian, sehingga kami sangat siap menyelenggarakan pendidikan kedokteran,” terangnya.
{Saiin}
dibaca
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments