MediaSuaraRakyatIndonesia.id

RSUD Dr. Iskak Tulungagung Siapkan Sistem Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas Dalam Percepatan Eliminasi TBC 2030

RSUD Dr. Iskak Tulungagung Siapkan Sistem Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas Dalam Percepatan Eliminasi TBC 2030
Dok, foto; RSUD Dr. Iskak Tulungagung Siapkan Sistem Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas Dalam Percepatan Eliminasi TBC 2030.

MSRI, TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung Provinsi Jawa Timur, berkolaborasi bersama PPTI Kabupaten Tulungagung dan RSUD Dr. Iskak Tulungagung, menegaskan komitmennya dalam mempercepat eliminasi penyakit Tuberkulosis (TBC) menuju tahun 2030.

Hal tersebut disampaikan langsung Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E saat menghadiri kegiatan Koordinasi Lintas Sektor Pencegahan dan Penanggulangan TBC di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa, Senin (20/10/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Gatut juga melantik pengurus Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kabupaten Tulungagung, yang diharapkan menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya pemberantasan TBC di daerah.

“Eliminasi TBC bukan hanya tanggung jawab tenaga kesehatan, tapi tanggung jawab bersama. Saya menginstruksikan seluruh pihak, baik pemerintah, organisasi masyarakat, dan fasilitas layanan kesehatan, untuk bersinergi dalam mempercepat eliminasi TBC 2030,” tegas Bupati Gatut Sunu Wibowo.

RSUD Dr. Iskak Tulungagung Siapkan Sistem Deteksi Dini dan Pengobatan Tuntas Dalam Percepatan Eliminasi TBC 2030


Berdasarkan Sistem Informasi Tuberkulosis tahun 2025, di Kabupaten Tulungagunf cakupan penemuan terduga TBC di baru mencapai 75,52 persen (10.509 orang). Sementara itu, penemuan kasus TBC baru 43,63 persen (1.249 kasus), dengan tingkat keberhasilan pengobatan 84,60 persen, masih di bawah target nasional sebesar 90 persen.

“Masih ada penderita TBC yang belum menjalani pengobatan, dan ini menjadi potensi sumber penularan di masyarakat. Karena itu, sinergi semua pihak mutlak diperlukan,” lanjut Gatut.

Ketua Badan Kehormatan PPTI Kabupaten Tulungagung, Endang Dwi Retnowati, menegaskan bahwa PPTI hadir sebagai wadah koordinasi dan gerakan masyarakat sipil yang berperan langsung dalam mendukung pemerintah menanggulangi TBC.

“PPTI Tulungagung bukan hanya simbol, tetapi wadah nyata untuk menggerakkan potensi masyarakat. Kami berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah dalam skrining, pengobatan, edukasi, dan pengawasan ke- patuhan pasien terhadap pengobatan,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung, dr.Zuhrotul Aini, Sp.A., M.Kes menegaskan bahwa rumah sakit daerah sebagai fasilitas rujukan utama di Tulungagung berkomitmen mendukung penuh upaya eliminasi TBC.

RSUD Dr. Iskak tidak hanya melayani pengobatan pasien TBC, tetapi juga aktif dalam deteksi dini dan pengawasan terapi. Kami memaksimalkan fasilitas dan sumber daya agar pelayanan penanganan TBC lebih cepat dan tuntas,” jelasnya dr. Zuhrotul Aini, saat memberikan keterangan rilis pada wartawan MSRI, Jumat (24/10/2025).

dr. Aini menambahkan, kolaborasi lintas sektor yang dipimpin bupati menjadi

kunci penting dalam menghapus stigma terhadap penderita TBC dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini.

Selain itu RSUD Dr. Iskak juga memperkuat layanan kuratif yang berfokus pada edukasi publik. Upaya ini dilakukan melalui kerja sama dengan puskesmas, organisasi masyarakat, dan kader kesehatan desa untuk mengubah stigma terhadap pasien TBC.

“Kunci eliminasi TBC adalah kerja bersama. RSUD tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh dukungan masyarakat agar tidak takut memeriksakan diri dan menjalani pengobatan sampai sembuh,” tambahnya.

Berdasarkan Informasi yang sudah didapatkan dari wartawan mediasuararakyatindonesia.id Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui kegiatan koordinasi lintas sektor ini, menegaskan pentingnya peran seluruh elemen. Mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, dunia pendidikan, hingga sektor swasta, dalam mendorong percepatan eliminasi TBC 2030.

Dengan penguatan sistem kesehatan, pemanfaatan teknologi, serta kolaborasi dengan komunitas seperti PPTI, diharapkan angka kasus TBC di Tulungagung terus menurun dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi serta pengobatan sejak dini. 

Reporter : Roni yuwantoko

{Kaperwil Jatim}

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
MediaSuaraRakyatIndonesia.id