![]() |
| Dok, foto; PNIB Gelar Parade Budaya Nusantara dan Kirab Merah Putih di Jogja, Peringati hari Toleransi Nasional 16 November dan Hari Pahlawan. Minggu, 16 November 2025. |
MSRI, YOGYAKARTA - Untuk kesekian kalinya kota Budaya Yogyakarta menjadi lokasi kirab merah putih oleh ormas lintas Agama, tradisi dsn kebhinekaan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB). Kirab merah putih sejauh 2,5 km tersebut digelar Minggu pagi 16 November 2025 imulai dari halaman gedung DPRD hingga titik nol kilometer depan Istana Gedung agung Yogyakarta. Minggu, 16 November 2025.
Diikuti sekitar 500 peserta dari berbagai elemen masyarakat, aksi Nasionalisme tersebut diberi tajuk : Kirab Merah Putih dan Parade Budaya Nusantara menghadirkan bendera merah putih sepanjang 3 X 300 meter. Diarak dan dikawal oleh berbagai atraksi kesenian dan tradisi, seperti bergodo, gedruk dan barongsai.
"Sungguh berbahagia sekali kita hari ini bisa berkumpul dalam momentum di kota budaya dan tradisi Yogyakarta. Ada komunitas warga Papua, Madura, Kalimantan, Maluku, Sulawesi dan berbagai daerah lainnya. Beriringan mengawal merah putih. Diiringi berbagai kesenian tradisi lintas budaya ada Bergodo, gedruk, prajurit kraton dan barongsai. Perwakilan 5 Agama juga turut hadir menambah kebhinekaan secara utuh." jelas AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) Ketum PNIB selaku pemrakarsa acara dan iniator penetapan 16 November sebagai Hari Toleransi Nasional.
Seluruh peserta kirab sepakat untuk menjadikan tgl 16 November sebagai hari toleransi nasional. Mendorong pemerintah untuk lebih serius mengusut aksi intoleransi karena berbagai perbedaan, karena Intoleransi adalah tunas dan bibit lahirnya Khilafah Anarkisme Radikalisme Terorisme, ujar Gus wal.
"Kita bisa bersama mengawal merah putih ini karena rasa toleransi. Menjadi bukti kepada Pemerintah tentang pentingnya penetapan hari Toleransi nasional. Budaya kita bukan hanya Jawa, Papua, Kalimantan Islam Kristen, Hindu, Kong Hu Chu. Budaya kita sesungguhnya adalah rasa toleransi dan gotong royong yeng merupakan identitas bangsa Indonesia, Keduanya menjadi hal yang paling ditakuti oleh kelompok sarabpatinggenah yang masih berkeliaran di sekitar kita. Mereka tidak ingin bangsa ini bersatu, berusaha memecah belah dengan aksi intoleransi agar kita saling bermusuhan sesama anak bangsa" imbuh Gus Wal.
Menurut Gus Wal, aksi kirab merah putih dan parade budaya Nusantara ini menjadi aksi nyata yang sangat terasa dampaknya di masyarakat. Yogyakarta sebagai pusat budaya dan toleransi merupakan barometer keharmonisan kehidupan majemuk selalu fenomenal dalam melahirkan ide-ide kebangsaan.
"PNIB dan seluruh yang hadir hari ini tidak sekedar omon-omon cinta NKRI di medsos. Kami melakukan aksi nyata bukan untuk viral, tetapi menularkan spirit toleransi dan keberagaman secara masif. Kami akan hadir di Surabaya tanggal 30 November dan Jakarta 14 November. Kita sebarkan virus toleransi" ujar Gus Wal.
Acara kirab dan Parade Budaya Nusantara berakhir di titik nol kilometer. Di atas panggung depan Gedung Agung, seluruh perwakilan peserta elemen masyarakat, toloh lintas agama sepakat melakukan deklarasi hari toleransi. Ditutup dengan lagu Padamu Negeri, acara minggu pagi tersebut memecahkan rekor jumlah perwakilan peserta yang ikut berpartisipasi. Penonton berbagai usia yang memenuhi sepanjang jalan Malioboro mengapresiasi sebagai edukasi sekaligus hiburan berbagai atraksi kesenian, terang Gus Wal.
Diakhir acara PNIB dan Gus Wal bersama 40 pelajar dan mahasiswa papua beserta anggota PNIB serta para hadirin mendeklarasikan Papua Selamanya Merah Putih, Papua Selamanya Pancasila, Papua Selamanya Bhinneka tunggal Ika, dan selamanya papua adalah milik Indonesia, NKRI HARGA MATI, buktinya hari ini pelajar dan mahasiswa papua ikut mengangkat bendera merah putih dan ikut parade budaya nusantara serta kirab merah putih hari ini di jogja dengan bangga, penuh cinta dan riang gembira, Ucap Gus Wal yang disambut riuh dan tepuk tangan para hadirin dan anggota PNIB yang ikut dalam acara PNIB Parade Budaya Nusantara dan Kirab merah putih.
{Redaksi}
dibaca


Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments