![]() |
| Dok, foto; Pagelaran Wayang Ruwatan Murwakala Bagian dari Peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung Ke-820 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Jumat (21/11/2025). |
MSRI, TULUNGAGUNG - Dalam upaya melestarikan tradisi sekaligus memohon keselamatan bagi seluruh warganya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung menggelar Pagelaran Wayang Ruwatan Murwakala, Acara sakral ini merupakan bagian inti dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung yang ke-820 yang digelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Jumat (21/11/2025).
Sejak pagi, Pendopo telah dipenuhi oleh suasana khidmat dan spiritual. Wayang Ruwatan ini secara khusus ditujukan sebagai ritual Ruwatan Murwakala atau Bersih Nagari, sebuah tradisi tolak balak untuk memurnikan bumi Tulungagung dari segala bentuk kesialan dan energi negatif (sengkala) menjelang tahun peringatan yang baru,dalang ruwatan dan lakon pemurnian.
Pagelaran ini dipimpin oleh Ki Dalang Sukari Gondo Utomo, yang terkenal mumpuni dalam melaksanakan ritual ruwatan sesuai pakem adat Jawa. Lakon yang dibawakan adalah "Murwakala", sebuah kisah epik penciptaan Bathara Kala, yang ditugaskan oleh Dewa untuk memangsa sukerto (orang-orang yang lahir dalam kondisi tertentu yang dianggap bernasib sial).
Melalui pertunjukan ini, diharapkan sengkala (nasib buruk) yang mungkin menaungi kabupaten dan individu dapat "dilebur" atau dibatalkan, sehingga masyarakat Tulungagung dapat menyambut masa depan dengan penuh berkah dan keselamatan.
Ruwatan ini adalah wujud nyata komitmen kita pada tradisi leluhur. Di usia ke-820 tahun, kita tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga memperkuat fondasi spiritual dan budaya. Kita memohon perlindungan agar Tulungagung senantiasa damai, makmur, dan terhindar dari segala bencana," ujar Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E.
Berdasarkan pantauan dilokasi dari wartawan mediasuararakyatindonesia.id Ritual Ruwatan yang memiliki tata cara khusus, acara ini juga dibuka untuk umum dan disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh adat, dan masyarakat. Bagian paling sakral adalah kehadiran para sukerto, warga yang secara pribadi ingin meruwat diri mereka yang duduk di area khusus untuk mengikuti prosesi penetralan sengkala yang dipimpin oleh Ki Dalang.
Wayang Ruwatan Murwakala yang berlangsung siang hari ini ditutup dengan ritual penyiraman air suci dan pemberian sesajen, yang melambangkan kembalinya kesucian dan perlindungan dari Sang Pencipta.
Dengan suksesnya pelaksanaan ruwatan ini rangkaian Hari Jadi ke-820 Kabupaten Tulungagung ditutup dengan semangat kebersamaan yang kuat, baik dalam dimensi fisik maupun spiritual.
Reporter: Roni yuwantoko
{Kaperwil Jatim}
dibaca

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments