Box Redaksi Media Suara Rakyat Indonesia

Dok, foto; Abuya Ahmad Yani Illiyin, Pendiri serta pengasuh Pondok Pesantren Internasional AL ILLIYIN.

MSRI, WRINGINANOM - Suasana penuh khidmat dan berkah menyelimuti kegiatan Pengaosan Rutinan Tholabul Ilmi Jam’iyah Sholawat Ibrohimiyah yang dipimpin langsung oleh Abuya Achmad Yani Iliyin yang biasa di panggil Abuya, beliau adalah pendiri juga Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Al-Iliyin beralamat Jl. Tol Surabaya - Mojokerto, RT.02/RW.03, Sidomukti, Sumberwaru, Kec. Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61176   digelar pada malam Sabtu malam, (12/10/2025) di salah satu majelis sholawat di Kabupaten Jombang. 

Ratusan jamaah dari berbagai daerah tampak hadir dengan penuh antusias, membawa niat untuk menuntut ilmu dan memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SWT melalui majelis dzikir dan sholawat.

Dalam pengajian kali ini, untuk mengajak Jama'ah hadir di acara haul Habib Ali Al Habsyi almarhum beliau adalah  pengarang Kitab Maulid Simthudduror acara di Solo Jawa Tengah, dan  tema malam ini yang diangkat adalah sabda Rasulullah SWT sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ali bin Abi Tholib Karramallohu Wajhah:

"Barang siapa yang membantu acara haul dan menghadiri peringatan (haul) orang alim dari anak cucuku yang mengemban sunnahku (Ahlul Hadits), maka Allah akan memanjangkan umurnya dan seolah-olah ia berhaji bersamaku sebanyak seribu kali haji yang maqbul.”

(H.R. Imam Khotieb Al-Baghdadi dalam Al-Musnad juz 5 hal. 174, Imam Ibnu Abi Dunya juz 7 hal. 12, dan Ibnu Hibban dalam As-Shohih juz 9 hal. 53). Terang Abuya dengan memperjelas dakwahnya.

Abuya Ahmad Yani Iliyin yang memimpin majelis menjelaskan, hadits mulia ini menggambarkan betapa agungnya kedudukan orang yang menghadiri haul para ulama dan habaib, terlebih mereka yang merupakan keturunan Rasulullah SWT dan pewaris ilmu kenabian. Dengan menghadiri majelis semacam ini, seorang hamba tidak hanya memperoleh pahala besar, tetapi juga keberkahan umur, keluasan rezeki, dan ketenangan batin.

“Haul para ulama bukan sekadar acara tahunan, tetapi momentum menghidupkan kembali ajaran dan perjuangan mereka dalam menegakkan sunnah Nabi. Siapa pun yang menolong dan hadir di majelis seperti ini, berarti ia turut menghidupkan warisan Rasulullah SWT,” terang Abuya pengasuh juga pendiri Jam’iyah Sholawat Ibrohimiyah dalam tausiyahnya.

Majelis juga menyinggung tentang ciri-ciri kewalian seseorang, bahwa para wali Allah tidak selalu dikenal dari kehebatan atau karomah lahiriah, tetapi dari kekhusyukan ibadah, ketawadhuan, dan istiqamah dalam amal shaleh. Mereka adalah hamba yang senantiasa menjaga hubungannya dengan Allah dan menebar kasih sayang kepada sesama.

“Ciri-ciri wali itu sederhana. Ia tidak menonjolkan diri, tidak mencari kedudukan, tapi hatinya selalu terpaut pada Allah. Di mana pun berada, ia menjadi sebab turunnya rahmat bagi orang di sekelilingnya,” tambahnya.

Acara pengajian rutin tersebut ditutup dengan pembacaan sholawat bersama, doa untuk para habaib dan auliya’ yang telah wafat, serta harapan agar Allah SWT memperkenankan semua jamaah dapat menghadiri haul para ulama dan wali Allah di berbagai penjuru, sebagai bentuk cinta dan penghormatan terhadap pewaris ilmu Nabi.

“Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita, menjadikan kita termasuk orang-orang yang mencintai dan meneladani para ulama, serta memperkenankan langkah kita untuk senantiasa hadir di majelis ilmu dan haul para sholihin,” doa sang pembicara di akhir acara.

Dengan niatan istiqomah yang sarat makna dan suasana penuh kekhusyukan, pengajian rutin Tholabul Ilmi Jam’iyah Sholawat Ibrohimiyah kali ini menjadi momentum pengingat bagi umat agar senantiasa menghargai dan meneladani para pewaris ilmu Nabi, sekaligus mempertebal keyakinan bahwa mencintai ahli ilmu dan ahli dzikir merupakan bagian dari mencintai Rasulullah SWT itu sendiri.

{Cak Loem}

Baca Juga

dibaca