![]() |
Dok, foto; Sinergi Lawan Korupsi : Pemprov Jatim, KPK, dan Suara Surabaya Ajak Masyarakat Ambil Peran. |
MSRI, SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Suara Surabaya media menggelar talkshow dengan tema “Peran Masyarakat Mencegah Korupsi”.
Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, yaitu Kepala Satuan Tugas Sertifikasi dan Pemberdayaan, Direktorat Pendidikan dan Pelatihan Antikorupsi KPK Sugiarto SE, MM., IRBAN III (Inspektorat Provinsi Jawa Timur), Noviandi Cahyo Putro, 3. Ketua Forum Penyuluh Antikorupsi (PAKSI) Jatim, Apt. Laily Vitria Adhitama di Studio Suara Surabaya Media, Jumat (19/9/2025).
Sugiarto menekankan bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja, melainkan harus menjadi gerakan kolektif.
Ia menjelaskan enam mekanisme yang menjadi bagian penting dalam penanganan korupsi, yaitu koordinasi, supervisi, monitoring, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di persidangan.
Lebih lanjut, ia memperkenalkan konsep trisula tiga mata dari KPK, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan. “Pertama, pendidikan agar masyarakat sadar bahwa korupsi adalah tindakan jahat dan mengetahui cara melawannya. Kedua, pencegahan dengan memperbaiki sistem agar tidak memberi celah korupsi. Ketiga, penindakan supaya menimbulkan efek jera bagi pelaku,” jelasnya.
Sementara itu, Noviandi menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan indikasi korupsi. Ia menyebut, kanal pengaduan publik kini semakin terbuka luas, baik melalui aplikasi resmi pemerintah, kanal KPK, maupun inisiatif daerah. “Masyarakat harus peduli, jangan diam. Karena justru diamnya orang-orang baik yang membuat praktik korupsi terus berlangsung,” tegasnya.
Laily Vitria menambahkan bahwa penguatan integritas individu menjadi pondasi utama dalam pencegahan korupsi. Menurutnya, nilai kejujuran, kedisiplinan, keberanian, serta kepedulian harus ditanamkan sejak dini agar tercipta budaya antikorupsi yang berkelanjutan. Ia juga mengajak masyarakat memanfaatkan ruang digital untuk menyebarkan informasi positif dan mengawasi kinerja aparatur negara.
Talkshow yang berlangsung interaktif ini juga melibatkan partisipasi pendengar melalui WhatsApp dan telepon langsung. Sejumlah pendengar menyampaikan pandangan kritis mereka, mulai dari lemahnya hukuman bagi pelaku korupsi hingga praktik penyalahgunaan wewenang di berbagai sektor. Narasumber pun merespons dengan memberikan motivasi agar masyarakat tetap optimis, bersatu, dan berani mengambil peran dalam melawan korupsi.
Melalui talkshow ini, seluruh narasumber berharap dapat menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa korupsi adalah musuh bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, penegak hukum, dan masyarakat, diharapkan tercipta lingkungan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
{Spr99}
Sumber Dinas KOMINFO JATIM
dibaca
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments