![]() |
Dok Foto: Feris memakai udeng di kepala nampak di belakang foto disatukan dengan Tika istri dari terduga "S" bersama Istri dari Bupati Lamongan Anis Kartika Efendi. |
MSRI, LAMONGAN - Peristiwa yang menggugah rasa kemanusiaan terjadi di Kabupaten Lamongan. Seorang pria berinisial S (35), warga Desa Slaharwotan, Kecamatan Ngimbang, terpaksa berurusan dengan hukum setelah tertangkap hendak mencuri burung murai batu milik warga di Desa Moropelang, Kecamatan Babat, pada Jumat (23/5/2025) lalu, sekitar pukul 12.30 WIB.
Aksi pencurian tersebut belum sempat membuahkan hasil. Warga yang curiga langsung menangkap S dan nyaris menghakiminya secara massa. Beruntung, aparat kepolisian yang datang dengan cepat berhasil menyelamatkan pria itu dari amukan warga dan membawanya ke Mapolres Lamongan untuk menjalani proses hukum.
Namun, di balik tindakan melanggar hukum tersebut, tersimpan kisah memilukan yang mengguncang hati banyak orang. S nekat mencuri demi memenuhi kebutuhan biaya persalinan sang istri, Tika, yang kini tengah mengandung delapan bulan dan hidup dalam kondisi yang serba kekurangan.
Peristiwa ini berawal menyentuh hati seorang jurnalis Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT), Akhmad Sriyono atau yang akrab disapa Yoyon. Ia berinisiatif mendatangi kediaman S dan menggali lebih dalam bagaimana kondisi perekonomian keluarga tersebut.
“Saat saya tiba di rumah mereka, saya melihat sendiri betapa sulitnya hidup yang dijalani keluarga ini. Tidak ada sumur, mereka mandi di sungai, dan biaya untuk persalinan pun belum siap,” ungkap Yoyon, Minggu, (08/06/2025).
Dalam perbincangan yang penuh haru, Tika mengungkapkan kegundahannya.
"Mas, sebentar lagi saya akan melahirkan. Uang untuk biaya melahirkan masih belum ada. Di rumah juga belum punya sumur atau sumber air bersih sendiri, biasanya kami mandi di sungai. Apalagi kalau nanti bayi sudah lahir, tidak mungkin saya harus menimba air dari sungai setelah melahirkan," tuturnya lirih.
Ia juga berharap agar ada pihak-pihak yang peduli terhadap kondisi mereka. “Apakah suami saya nanti bisa diizinkan menemani saya saat melahirkan?” tanya Tika dengan penuh harap.
Melalui KJJT, Yoyon mengajak rekan-rekan jurnalis dan masyarakat luas untuk tidak hanya memandang kejadian ini dari sisi pelanggaran hukumnya, tetapi juga dari sisi kemanusiaan.
“Kita semua harus punya empati. Perlu ada perhatian dan dukungan bagi keluarga seperti ini,” serunya.
Seruan kemanusiaan tersebut akhirnya membuahkan respons nyata. Pada Minggu, 8 Juni 2025, istri Bupati Lamongan, Anis Kartika Efendi, datang langsung ke kediaman Tika. Kedatangannya sebagai bentuk dukungan moral terhadap kondisi yang dialami ibu hamil tersebut.
“Ini bukan soal salah atau benar saja, saya hadir disini bukan untuk membenarkan kesalahan, tapi untuk memberi dukungan kepada ibu Tika yang sedang berjuang dalam kondisi sangat sulit. Kita semua, sebagai sesama manusia, harus saling peduli,” ujar Anis Kartika.
Kisah keluarga S ini menjadi cermin betapa kerasnya kehidupan bisa memaksa seseorang melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Namun di saat yang sama, kejadian ini juga menjadi momen pemantik untuk menumbuhkan kembali empati sosial dalam masyarakat.
Tak hanya itu, Divisi Advokasi Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) juga angkat bicara.
“Yang jelas negara harus ikut andil dalam hal ini. Khususnya pemerintah kabupaten harus tergerak hatinya untuk masyarakat Lamongan. Memang salah apa yang diperbuat suaminya, tetapi dia sudah menerima hukuman. Saatnya pemerintah juga menunjukkan keberpihakan terhadap warganya yang hidup susah," tegas Feris Brewok sapaan akrabnya.
"Melalui Divisi Advokasi Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) mengajak kepada seluruh teman-teman untuk turut perihatin atas kejadian ini. Bagaimanapun juga, memanusiakan manusia adalah hal yang wajib kita tanamkan dalam diri kita semua. Terutama kepada Bapak Bupati, ayo Pak, mari kita saling membantu, saling bergandeng tangan, menyatukan langkah antara pemerintah dan rakyat,” lanjutnya.
“Dengan manunggal antara rakyat dan pemerintahan, kita bisa membentuk jiwa-jiwa patriotisme yang kuat demi bangsa ini. Terima kasih kami ucapkan kepada ibu Anis Kartika Efendi istri dari Bupati Lamongan yang sudah peduli dengan rakyat kecil. Salam Indonesia Maju untuk semua. Merdeka!," pungkasnya. (08/06/2025).
Kisah ini bukan hanya tentang pelanggaran hukum, tetapi tentang jeritan batin rakyat kecil yang membutuhkan perhatian. Semoga ini menjadi titik balik tumbuhnya kembali empati, kepedulian, dan solidaritas sosial di tengah kehidupan bermasyarakat.
{Yud}.
Sumber : Divisi Humas KJJT
dibaca
Posting Komentar