![]() |
Dok foto: Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya, diduga terkesan memaksakan proses hukum kasus judol. |
MSRI, SURABAYA - Sebagai Orang Nomer 1 di wilayah Hukum Tambaksari Kompol Imam Sholihin SH, MH tidak Bijak dalam mengambil keputusan terkesan bimbang dan alergi untuk menemui wartawan,setiap saya whats up untuk konfirmasi dan saya telfon tidak pernah di jawab atau dibalas yang mana wartawan sebagai mitra kerjanya dan kontrol sosial.
Oknum Wartawan yang berinisial DM Korban Permainan Judi Online di wilayah Hukum Tambaksari Surabaya,
Sesama profesi ingin membantu melakukan pendekatan mediasi dengan aparat penegak hukum setempat ( Polsek Tambaksari ) dan perlu diketahui Oknum Wartawan DM ini sebagai KORBAN bukan pelaku KRIMINAL .
Adapun rekan rekan yang seprofesi menyarankan untuk menghadap untuk bicara atau komunikasi kepada Kapolsek Tambak Sari tapi selalu di ABAIKAN,dan TIDAK MAU DITEMUI.
Awal mula penangkapan Hari Sabtu Tanggal 24 Mei 2025 Jam 22.00 WIB, di Warkop Hijau Jalan Jojoran Pojok Tikungan, penangkapan Ketiga orang Korban Judi Online DM,EO dan UN.
Si UN ini pelayan atau penjaga warung kopi saat dilakukan penangkapan seperti biasa si UN mengantarkan kopi ke pelanggan warkop begitu balik ke warkop langsung disergap dan dinaikan mobil oleh anggota Reskrim Polsek Tambak Sari langsung dikeler sebagai alat bukti Judi Online yg ada di Hp nya tidak ada,tapi diketemukan di Histori 2 bulan yg lalu,dan penangkapan tersebut tidak ada Surat Penangkapan atau SPRINT tidak melalui SOP..apakah ini di benarkan?"ujar Iwan Pimpred Berita Tempo
Hari minggu tanggal 25 Mei 2025,Komisaris dari media Radar CNN Edy Macan dan Ojik Pimpinan Redaksi Suryanews ingin langsung menemui Kapolsek Tambaksari tapi kata penyidik Erik beliau lagi ada acara Vaganza di Jl Tunjungan Surabaya,akhirnya mediasi gagal,Hari Senen Di datangi lagi oleh Iwan Pimpinan Redaksi Berita Tempo dan beberapa awak media juga Tidak ada respon dari Kapolsek Tambaksari,jam 03.00 dini Hari Selasa 27 Mei 2025 Ketiga tersangka Judol di pindah di tahanan Polrestabes Surabaya,dan Ketiganya rambut nya digunduli.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya siap menampung gangguan kecanduan Judi Online sepanjang 2025. Bahkan salah satu pasiennya ada yang berprofesi sebagai konsultan keuangan.
Hingga Mei ini saja, tercatat sudah 51 pasien menjalani perawatan akibat adiksi judi online dengan rentang usia yang mencengangkan, mulai dari remaja 14 tahun hingga lansia berusia 70 tahun.
“Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan total kasus sepanjang tahun 2024 yang hanya 68 pasien. Padahal ini baru bulan Mei,” ujar Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (21/5/2025).
Kami harap Kebijakan untuk semua Aparat Penegak Hukum untuk lebih adil dan mengutamakan asas Kemanusiaan untuk masalah Judi Online Di Negara Indonesia ini.
Mereka Korban atau Pecandu Judi Online Bukan Kriminal..
{Yud}.
dibaca
Posting Komentar