![]() |
| Dok, foto; Dzikir Kebangsaan dan Pelantikan PC JATMA Aswaja se-Jatim Teguhkan Aswaja, NKRI, dan Ketahanan Nasional. Minggu (21/12/2025). |
MSRI, WRINGINANOM, GRESIK - Dzikir Kebangsaan yang dirangkai dengan Pelantikan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah Ahlussunnah wal Jamaah (JATMA Aswaja) se-Jawa Timur berlangsung khidmat dan sarat pesan kebangsaan. Kegiatan yang digelar pada Minggu, 21 Desember 2025 ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan komitmen ulama, umara, dan seluruh elemen masyarakat dalam memperkuat aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta memperkokoh ketahanan nasional.
Acara diawali dengan lantunan dzikir dan doa kebangsaan sebagai ikhtiar batin dalam menjaga Indonesia. Dzikir Kebangsaan menegaskan bahwa spiritualitas thariqah tidak terpisah dari tanggung jawab kebangsaan. Nilai-nilai ilahiah diposisikan sebagai fondasi untuk membangun kesadaran kolektif dalam merawat persatuan bangsa di tengah dinamika sosial, politik, dan budaya yang terus berkembang.
Dalam amanat kebangsaan yang disampaikan para masyaikh dan pimpinan JATMA Aswaja, ditegaskan bahwa amanah utama organisasi adalah menjaga kekokohan thariqah mu’tabarah, memelihara kemurnian aqidah Ahlussunnah wal Jamaah, serta menghadirkan keteladanan nyata di tengah masyarakat. Keteladanan tersebut dipandang sebagai kunci utama dalam meraih kepercayaan umat dan bangsa, sehingga perilaku warga JATMA Aswaja dapat menjadi contoh yang menyejukkan dan konstruktif.
Para tokoh juga menegaskan pentingnya peran strategis JATMA Aswaja dalam memperkuat ketahanan dan pertahanan nasional. Komitmen “NKRI harga mati” ditegaskan bukan sekadar jargon, melainkan prinsip hidup yang harus tercermin dalam sikap, tutur kata, dan tindakan. Penguatan tersebut turut disertai penegasan peran perempuan di seluruh level organisasi sebagai bagian integral dari pembangunan spiritual dan sosial kebangsaan.
Pemimpin Redaksi Media Suara Rakyat Indonesia (MSRI), Slamet Pramono, yang akrab disapa Bram, menilai Dzikir Kebangsaan dan Pelantikan PC JATMA Aswaja se-Jawa Timur ini sebagai penanda kuat bahwa spiritualitas Islam Nusantara memiliki posisi strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Menurutnya, jalan thariqah justru menjadi energi moral untuk merawat persatuan, memperkuat toleransi, serta membentengi NKRI dari berbagai ancaman disintegrasi.
Bram juga menekankan bahwa kehadiran tokoh lintas iman, unsur pemerintah, TNI-Polri, dan masyarakat sipil dalam satu majelis dzikir merupakan potret ideal Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika, di mana perbedaan dirawat dengan kebijaksanaan dan persatuan dijaga melalui keteladanan akhlak serta kekuatan batin.
Momentum kebangsaan tersebut dipertegas melalui pembacaan Ikrar Bela Negara di hadapan para ulama, tokoh lintas iman, unsur pemerintahan, dan aparat keamanan. Ikrar ini menjadi simbol kesatuan tekad antara ulama, santri, dan masyarakat dalam menjaga Indonesia sebagai tanah air bersama yang berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hadir dalam kegiatan ini Dr. (Honoris Causa) Maulana Habib Luthfi bin Yahya selaku Rois Amm JATMA Aswaja, didampingi KH. Ali Mas’adi selaku Wakil Rois Amm, Letjen (Purn) TNI Suhartono selaku Ketua IV PB JATMA Aswaja, serta Dr. (Honoris Causa) KH. Helmy Faishal Zaini, M.Si selaku Sekretaris Jenderal JATMA Aswaja. Turut hadir Syekh Habib Muhammad Bil Faqih sebagai Rois PW JATMA Aswaja Jawa Timur, serta Abuya Ahmad Yani Ilyim, Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Al-Iliyin, selaku tuan rumah kegiatan.
Dari unsur pemerintah dan aparat, hadir perwakilan Gubernur Jawa Timur melalui Plt Asisten III Djazuli, perwakilan Danrem 084/Bhaskara Jaya, Dandim 0817/Gresik yang diwakili Kapten Iwan, serta unsur Forkopimda Kabupaten Gresik, termasuk Bupati, Kapolres, dan Kepala Kejaksaan Negeri Gresik atau perwakilannya.
Pelantikan Pengurus PC JATMA Aswaja se-Jawa Timur diikuti oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara, serta jajaran pengurus harian dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur. Para pengurus yang dilantik diharapkan mampu menjalankan amanah organisasi secara istiqamah, memperkuat jaringan thariqah mu’tabarah, serta menjadi perekat umat dan bangsa di wilayah masing-masing.
Selain pengurus PC, kegiatan ini juga diikuti oleh pengurus PW dan PB JATMA Aswaja, para mursyid, masyaikh, khalifah, dan badal thariqah, serta santri dan alumni Pondok Pesantren Internasional Al-Iliyin. Hadir pula jamaah thariqah, majelis dzikir, dan jam’iyyah sholawat, termasuk Jam’iyyah Sholawat Ibrohimiyah, yang semakin menambah kekhidmatan suasana.
Keistimewaan lain dari kegiatan ini adalah kehadiran tokoh lintas iman sebagai simbol nyata persatuan dalam keberagaman. Dari unsur Islam hadir Gus Choirul Anwar selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Internasional Al-Iliyin.
Dari Kristen hadir Djoko Pratomo, Ketua FORMAGAM (Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman). Dari Hindu hadir Mangku Sandiye dari Pura Kertabumi Menganti Gresik, dari Buddha hadir Bhante Dharmamaitri Mahathera dari Vihara Budhayana Surabaya, serta dari penghayat kepercayaan hadir Ngaderi, Ketua Persada (Persatuan Rohaniyah Sabta Darma).
Turut hadir pula keluarga besar FORMAGAM, Muspika Wringinanom beserta jajaran, Rois dan Ketua MWCNU Wringinanom, Gusdurian Gresik, serta berbagai elemen masyarakat dan organisasi keagamaan. Kehadiran mereka menegaskan bahwa Dzikir Kebangsaan menjadi ruang bersama lintas komunitas dalam merawat persatuan dan toleransi.
Melalui Dzikir Kebangsaan dan Pelantikan PC JATMA Aswaja se-Jawa Timur ini, JATMA Aswaja kembali menegaskan perannya sebagai organisasi thariqah yang tidak hanya berkhidmat pada dimensi spiritual, tetapi juga aktif merawat keutuhan bangsa. Dzikir, doa, dan ikrar bela negara yang menggema menjadi pesan kuat bahwa Indonesia dijaga bukan hanya dengan kekuatan fisik, tetapi juga dengan kekuatan batin, keteladanan moral, serta nilai-nilai luhur Ahlussunnah wal Jamaah.
Acara ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan, keselamatan, dan persatuan bangsa Indonesia, agar senantiasa dianugerahi pemimpin yang amanah, rakyat yang rukun, dan negara yang kokoh dalam bingkai NKRI.
Editor: Redaksi MSRI
Reporter: Cak Loem
dibaca







Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments