Pesan Mendalam Ulama Acara Tholabul Ilmi: Cinta kepada Ulama dan Rasulullah Jadi Jalan Keselamatan, Jamaah Diingatkan Jauhi Fitnah dan Perbanyak Ibadah

Pesan Mendalam Ulama Acara Tholabul Ilmi: Cinta kepada Ulama dan Rasulullah Jadi Jalan Keselamatan, Jamaah Diingatkan Jauhi Fitnah dan Perbanyak Ibadah
Dok, foto; Pesan Mendalam Ulama Acara Tholabul Ilmi: Cinta kepada Ulama dan Rasulullah Jadi Jalan Keselamatan, Jamaah Diingatkan Jauhi Fitnah dan Perbanyak Ibadah. Sabtu (29/11/2025).

MSRI, WRINGINANOM- GRESIK - Sabtu malam (29/11), suasana religius dan penuh kekhidmatan menyelimuti majelis Tholabul Ilmi bersama Mursyid Tunggal Jam’iyah Sholawat Al-Iliyin, Abuya Achmad Yani Iliyin. Ribuan jamaah tampak memadati area majelis hingga meluber ke berbagai sudut lokasi, menandakan besarnya antusiasme umat untuk menyimak tausiyah dari pengasuh Pondok Pesantren Internasional Al-Iliyin tersebut.

Acara yang berlangsung hingga larut malam itu dipenuhi lantunan sholawat, doa, serta pesan-pesan spiritual yang menyentuh hati. Dalam tausiyahnya, Abuya Achmad Yani Iliyin menyoroti tema penting seputar mahabbah kepada ulama, kecintaan kepada Rasulullah SAW, serta kewaspadaan terhadap fitnah yang semakin marak di era digital.

Kisah Ashabul Kahfi: Keteladanan Kesetiaan dan Kemuliaan bagi Yang Dekat dengan Ulama

Di awal ceramah, Abuya mengisahkan kembali perjalanan Ashabul Kahfi sebagai cerminan kekuatan iman dan kesetiaan. Beliau menekankan bagaimana seekor anjing yang menemani para pemuda saleh itu justru diabadikan namanya dalam Al-Qur’an sebagai simbol kedekatan dengan orang-orang yang dicintai Allah.

 Anjing itu dimuliakan bukan karena dirinya, tapi karena kesetiaannya kepada para pemuda saleh. Jika yang najis saja bisa mendapat kemuliaan karena dekat dengan orang saleh, apalagi manusia yang mencintai ulama dan menjaga adab kepada mereka,” terang Abuya yang disambut anggukan para jamaah.

Beliau menegaskan bahwa kecintaan kepada ulama dan tanah air merupakan warisan mulia yang harus diwariskan, terutama kepada generasi muda yang kini hidup di tengah derasnya arus informasi.

Fenomena Fitnah di Media Sosial: Jamaah Diingatkan Waspada, Jaga Lisan dan Hati

Ceramah kemudian beralih pada topik penting: maraknya fitnah terhadap tokoh agama, kyai, dan ulama di media sosial. Abuya menyampaikan keprihatinan mendalam atas fenomena tersebut.

"Jangan ikut-ikutan menebar fitnah kepada ulama, terlebih di media sosial. Jaga lisan, perbanyak dzikir dan sholawat. Memusuhi wali Allah itu bukan perkara kecil—bisa menghancurkan seseorang,” tegas beliau.

Abuya mengingatkan jamaah agar berhati-hati terhadap berita, narasi, dan opini yang belum jelas kebenarannya. Fitnah, ujar beliau, adalah salah satu sumber kehancuran umat dari masa ke masa.

Kerinduan Rasulullah SAW kepada Umat Akhir Zama

Suasana majelis seketika menjadi hening ketika Abuya menyampaikan kisah haru tentang Rasulullah SAW. Beliau menuturkan bagaimana Nabi Muhammad SAW pernah menangis saat menyebut “saudara-saudaraku”, yakni umat akhir zaman yang mencintai beliau meski tidak pernah melihatnya secara langsung.

"kita termasuk golongan umat yang dirindukan Rasulullah. Cinta itu yang kelak menjadi penyelamat kita,” ucap Abuya dengan suara bergetar.

Beberapa jamaah terlihat menyeka air mata mendengar penjelasan tersebut.

Mengenali Bedanya Ujian dan Laknat: Musibah Sebagai Cermin Hati

Dalam tausiyahnya, Abuya juga menjelaskan tentang cara menilai musibah yang menimpa seseorang—apakah merupakan ujian pengangkat derajat atau peringatan keras.

 "Kalau cobaan membuat kamu lebih dekat kepada Allah, itu ujian. Tapi kalau malah membuatmu jauh dari ibadah, berhati-hatilah… bisa jadi itu peringatan keras,” ujarnya.

Nasihat ini menjadi salah satu poin yang paling banyak dicatat oleh para jamaah.

Pesan untuk Jamaah Umroh: Jaga Adab, Kesehatan, dan Kebersihan Hati

Menjelang akhir ceramah, Abuya menyampaikan pesan khusus bagi jamaah Al-Iliyin yang akan berangkat umroh dalam waktu dekat. Ia mengingatkan agar jamaah menjaga kesehatan selama perjalanan dan mempersiapkan hati sebelum sowan kepada Rasulullah SAW

  “Di Madinah nanti jangan langsung ke masjid sebelum istirahat. Jaga kondisi agar ibadahnya kuat dan sempurna. Persiapkan hati yang bersih untuk sowan kepada Rasulullah,” pesannya.

Penutup: Istiqomah, Akhlak, dan Persatuan Umat

Abuya mengakhiri tausiyahnya dengan ajakan untuk menjaga akhlak, memperkuat istiqomah, memperbanyak ibadah, serta menjauhi fitnah yang dapat memecah belah umat Islam.

Majelis Tholabul Ilmi malam itu ditutup dengan pembacaan sholawat dan doa bersama yang menggema penuh kekhusyukan. Jamaah meninggalkan lokasi dengan wajah penuh ketenangan dan semangat baru untuk semakin mencintai ulama, memperbaiki diri, dan mempererat hubungan hati dengan Rasulullah SAW.

{Cak Loem}

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama