MediaSuaraRakyatIndonesia.id

Terkait Aksi Demo Arek Jawa Timur Menggugat Gubernur Khofifah Dijadwalkan 29 Oktober

Aksi Demo Arek Jawa Timur Menggugat Gubernur Khofifah Dijadwalkan 29 Oktober
Dok, foto; Bantuan donasi aksi demo Arek Jawa Timur Menggugat beberapa waktu lalu di posko depan Grahadi Surabaya. (Tangkapan layar).

MSRI, SURABAYA - Setelah dianggap tak ada keberlanjutan, Cak Sholeh cs beri informasi atas aksi Arek Jawa Timur Menggugat Gubernur Jawa Timur yang rencananya akan dilaksanakan sehari setelah peringatan hari Sumpah Pemuda 2025.

"Aksi kami, akan kita laksanakan pada tanggal 29 Oktober 2025" Ujar Cak Sholeh pada live TikTok In The Genk yang dilihat media ini (MSRI) pada hari Minggu 26 Oktober 2025.

Dalam pantauan Live Tik Tok yang diketahui milik Muswik selaku salah satu dari tiga pencetus aksi tersebut, Cak Sholeh mengaku aksi demo nanti adalah aksi demo terakhirnya, dan meskipun hanya beberapa orang yang hadir, aksi demo tersebut akan tetap dilaksanakan. "Ini nanti aksi terakhir saya, dan meskipun cuman 5 orang, 10 orang kami akan terus menyuarakan aspirasi kami," pungkasnya.

Diketahui, aksi demo nanti menurut Cak Sholeh masih mengusung 3 (tiga) tuntutan yang antara lain yakni pembebasan pajak kendaraan motor roda dua dan roda empat, hapus pungli di dunia Pendidikan SMA-SMK dan usut tuntas kasus dana Hibah Pemprov Jatim.

Koordinator aksi lainnya, Acik juga menambahkan bahwa aksi besok tanggal 29 Oktober 2025 mengajak seluruh elemen masyarakat Jawa Timur untuk mengikuti aksi yang dinilai membawa manfaat dan menganggap kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa selama 2 periode tidak memiliki gebrakan untuk membawa kemajuan Provinsi Jawa Timur. "Selama 2 periode memimpin, Mak Khofifah tidak memiliki visi misi yang jelas untuk membawa kemajuan di Provinsi Jawa Timur," ujarnya.

"Kini saatnya, ayo para aktivis yang selama ini tidur, besok ikut turun untuk aksi demo. Kita minta pertanggungjawaban Gubernur yang kami rasa kurang memiliki greget dalam memimpin Jawa Timur," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rencana aksi unjuk rasa besar-besaran yang digagas advokat Muhammad Sholeh atau Cak Sholeh di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Rabu, 3 September 2025 mendatang menuai kontroversi. Seruan tersebut viral di media sosial setelah beredarnya poster ajakan dengan judul “Demo Turunkan Gubernur”.

Dalam poster yang diunggah Cak Sholeh, tercantum ajakan aksi di Grahadi mulai pukul 10.00 WIB “sampai menang” dengan tiga tuntutan utama:

1. Penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor roda dua dan empat.

2. Pengusutan dugaan korupsi dana hibah triliunan rupiah yang diduga melibatkan Gubernur Jatim.

3. Penghapusan segala bentuk pungli di sekolah SMA/SMK negeri di Jawa Timur.

Poster itu ditutup dengan kalimat: “Atas nama rakyat Jawa Timur.”

Sebelumnya, pada 21 Agustus 2025, Cak Sholeh juga mendirikan Posko Rakyat Jawa Timur Menggugat di Taman Apsari, depan Grahadi. Posko tersebut difungsikan sebagai pusat pengaduan masyarakat, edukasi hukum, hingga penggalangan dukungan untuk aksi besar 3 September.

Menurut Cak Sholeh, gerakan ini terinspirasi dari aksi rakyat di Pati, Jawa Tengah, yang dinilai berhasil menekan pemerintah daerah. Ia menegaskan, persoalan korupsi, pungli, dan kebijakan pajak di Jawa Timur perlu mendapat perhatian serius, dan aksi rakyat adalah cara untuk menekan pemerintah agar lebih berpihak pada masyarakat.

Bahkan, gambar atau meme bergambar Gubernur Khofifah dengan narasi tuntutan mundur juga sempat ramai dijagat maya.

{Redaksi}

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
MediaSuaraRakyatIndonesia.id