MediaSuaraRakyatIndonesia.id

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda 2025: PNIB Ajak Bangsa Perkuat Kebangsaan

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda 2025: PNIB Ajak Bangsa Perkuat Kebangsaan
Dok, foto; Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda 2025: PNIB Ajak Bangsa Perkuat Kebangsaan. Rabu 29 Oktober 2025.

MSRI, JOMBANG - Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal) menyerukan semangat kebangsaan dalam momentum Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda 2025.

Ia menegaskan bahwa dua momentum bersejarah tersebut harus dimaknai sebagai titik balik perjuangan moral dan ideologis untuk menjaga keutuhan bangsa dari berbagai ancaman, seperti korupsi, wahabi, khilafah, radikalisme, anarkisme, dan terorisme.

Gus Wal menyatakan bahwa Indonesia tengah menghadapi dua wajah ancaman serius, yaitu korupsi yang menggerogoti sendi moral pemerintahan dan ideologi transnasional intoleransi, wahabi, khilafah, radikalisme, anarkisme, dan terorisme yang mengatasnamakan agama untuk memecah persatuan nasional.

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda 2025: PNIB Ajak Bangsa Perkuat Kebangsaan


Sedangkan PNIB menyerukan perlawanan total terhadap gerakan Wahabi, intoleransi, khilafah, dan terorisme yang terus berupaya menyusup melalui ruang-ruang digital dan kehidupan sosial masyarakat.

PNIB juga menyoroti meningkatnya aktivitas perekrutan kelompok Wahabi dan Khilafah secara masif di berbagai platform media sosial, bahkan melalui game online yang menargetkan generasi muda. Gus Wal menyebut bahwa fenomena ini merupakan bentuk perang ideologi gaya baru yang tak lagi dilakukan di medan tempur, melainkan di ruang-ruang digital.

Dalam momentum Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda, PNIB mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat barisan kebangsaan, memperdalam semangat hubbul wathon minal iman, serta memperteguh komitmen melawan korupsi dan segala bentuk intoleransi, ekstremisme, intoleransi, khilafah, anarkisme, dan terorisme.

Adapun PNIB juga melakukan launching workshop BUPN (badan usaha pejuang nusantara) di Jombang sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan untuk mengasah kreatifitas memanfaatkan limbah kayu untuk diolah menjadi barang seni kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.

{Redaksi}

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
MediaSuaraRakyatIndonesia.id