![]() |
| Dok, foto; Aksi Damai Massa Pejuang Gayatri di Depan Depan DPRD Tulungagung, Soroti Transparansi Anggaran dan Tambang Ilegal. Senin (6/10/2025). |
MSRI, TULUNGAGUNG - Ratusan massa dari Pejuang Gayatri menggelar aksi demo jilid dua di depan Gedung DPRD Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada hari Senin (6/10/2025). Mereka menyuarakan tuntutan terkait transparansi anggaran dan penindakan tambang ilegal. Massa melakukan orasi, membakar ban bekas, dan menghidupkan sound system untuk menyuarakan aspirasi mereka.
Mereka juga membawa spanduk, poster, serta menyanyikan lagu kritik, yang menyindir kinerja pemerintah daerah.
Dalam orasinya, massa menyoroti pengelolaan anggaran di Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan yang dianggap tidak transparan. Penggunaan dana BOS, BPOPD, DAU, hingga APE yang dianggap tidak transparan. "Aktivis Fikri menyatakan bahwa pengelolaan anggaran yang jujur dan terbuka dapat mencegah masyarakat turun ke jalan. Ia juga mempertanyakan alasan Bupati mempertahankan kepala dinas yang dinilai bermasalah," jelasnya Fikri waktu di wawancara dari wartawan media MSRI. Senin (6/10/2025).
Lebih lanjut, Fikri menjelaskan, Kalau pengelolaan anggaran dilakukan secara jujur dan terbuka, rakyat tidak akan turun ke jalan.
Ia juga mempertanyakan alasan Bupati mempertahankan kepala dinas yang dinilai bermasalah," imbuhnya.
Orator lain, Ahmad Dardiri, mengangkat isu tambang ilegal yang marak di Kabupaten Tulungagung. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk transparan dalam menangani kasus tersebut. Dardiri juga menyinggung status lahan HGU di Desa Ngepoh, yang dinilai pemerintah memiliki sertifikat resmi, namun masyarakat merasa dirugikan," ungkap Ahmad Dardiri.
Menanggapi aksi tersebut, Bupati Tulungagung, Gatut Sunu, menyatakan bahwa pemerintah terbuka terhadap aspirasi masyarakat, namun menekankan pentingnya menyampaikan aspirasi dengan tertib dan aman. Ia juga mempersilakan warga yang merasa keberatan untuk menempuh jalur hukum terkait polemik tanah HGU di Ngepoh," ujar Bupati Gatut Sunu.
Cuplikan video saat Bupati Tulungagung, Gatut Sunu mendatangi massa.Dardiri selaku orator, melanjutkan serta menggapi pernyataan dari Bupati Gatut Sunu, Dardiri mengatakan, "Kami datang bukan untuk rusuh. Ini bentuk kegelisahan masyarakat yang menanti tindakan nyata. Kami ingin Bupati dan Ketua DPRD hadir di tengah kepentingan rakyat,” ujar Dardiri.
Pantauan dilokasi dari wartawan mediasuararakyatindonesia.id tampak hadir Bupati Tulungagung Gatut Sunu, Ketua DPRD Marsono, Kapolres Tulungagung AKBP Taat Resdi, serta Kodim 0807 Tulungagung.
Aksi demo sempat memanas dengan sedikit dorongan antar massa dan petugas dari polres Tulungagung, kodim 0807 Tulungagung siap siaga dan bisa mengendalikan situasi keamanan terkendali dengan aman, dan tertib.
Reporter: Roni Yuwantoko/Huntoro
{Kaperwil Jatim/Investigasi}
dibaca


Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments