![]() |
Dok, foto; ARPG Jatim Desak Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Turunkan Bea Cukai Rokok, Minta Presiden Copot Dirjen Bea Cukai, Ancam Gelar Aksi Besar-Besaran. |
MSRI, SURABAYA - Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) Jawa Timur mendesak Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, melalui Dirjen Bea dan Cukai, agar segera menurunkan tarif cukai rokok. Menurut ARPG Jatim, kebijakan ini penting agar harga rokok bisa dijangkau oleh pelaku usaha, terutama pengusaha rokok kecil dan menengah.
“Dengan diturunkannya bea cukai rokok, maka peredaran rokok ilegal bisa ditekan. Selain itu, industri rokok akan kembali bergairah, membuka lapangan kerja baru, dan membantu perekonomian rakyat kecil,” ujar Gus Har selaku pengurus ARPG Jatim.
ARPG Jatim menilai tingginya bea cukai saat ini justru memberi ruang suburnya rokok ilegal yang merugikan negara. Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga dinilai memunculkan praktik-praktik curang dari oknum pejabat yang hanya mementingkan kepentingan pribadi, baik dari aparat kepolisian maupun instansi lain.
“Kalau cukai rokok terlalu tinggi, rakyat yang jadi korban. Industri rokok terpukul, pekerja kehilangan mata pencaharian, dan aparat tertentu justru mencari celah untuk bermain demi kepentingan pribadi. Ini harus dihentikan,” tegas Gus Har.
Lebih lanjut, ARPG Jatim juga meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk segera mengevaluasi sekaligus mencopot Dirjen Bea Cukai bila tidak mampu melakukan perubahan kebijakan yang berpihak kepada rakyat dan pelaku usaha.
“Kalau memang Dirjen Bea Cukai tidak sanggup menjalankan amanah, lebih baik segera dicopot saja. Presiden harus berani melakukan reshuffle agar rakyat tidak terus menjadi korban kebijakan yang memberatkan,” tambahnya.
Gus Har juga menegaskan bahwa sebelum kebijakan baru dijalankan, pemerintah sebaiknya melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada semua pihak, termasuk para pelaku usaha rokok ilegal. Menurutnya, langkah ini penting agar kebijakan pemerintah dapat diterima secara menyeluruh.
“Hanya dengan cara sosialisasi yang jelas, rokok ilegal bisa dicegah, pungli bisa diberantas, dan angka pengangguran bisa ditekan. Jangan sampai kebijakan yang dibuat justru memicu masalah baru,” pungkas Gus Har.
Sebagai bentuk keseriusan, ARPG Jatim mengultimatum bahwa apabila tuntutan ini tidak segera direspon, maka mereka bersama elemen masyarakat akan menggelar aksi besar-besaran secara serentak di Jawa Timur.
“Kami tidak main-main. Bila aspirasi rakyat ini diabaikan, ARPG Jatim akan turun ke jalan bersama rakyat untuk memperjuangkan hak-hak mereka,” tutup pernyataan ARPG Jatim.
{Redaksi}
dibaca
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments