Media Suara Rakyat Indonesia.id

Operasi Pekat Semeru 2025: Polda Jatim Ungkap 1.863 Kasus, Amankan 2.300 Tersangka

Operasi Pekat Semeru 2025: Polda Jatim Ungkap 1.863 Kasus, Amankan 2.300 Tersangka


MSRI, SURABAYA - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) mencetak prestasi mencolok dalam pelaksanaan Operasi Pekat Semeru 2025 tahap kedua. Dalam waktu dua pekan, tepatnya dari 1 hingga 14 Mei 2025, sebanyak 1.863 kasus berhasil diungkap dan 2.300 tersangka diamankan dari berbagai lokasi di seluruh wilayah Jawa Timur.

Operasi ini merupakan bentuk nyata komitmen kepolisian dalam memberantas berbagai penyakit masyarakat seperti tindak penganiayaan, pemerasan, konflik antar kelompok, hingga praktik penagihan utang yang meresahkan warga.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abast, menyampaikan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya strategis menyambut berbagai momentum penting di Jawa Timur, termasuk persiapan menghadapi agenda nasional maupun daerah yang membutuhkan stabilitas keamanan.

Komitmen Total Polda Jatim Berantas Premanisme dan Konflik Sosial di Jawa Timur “Ini adalah bukti nyata dari komitmen kami dalam memberantas penyakit masyarakat. Kami tidak akan berhenti sampai situasi benar-benar aman dan kondusif,” tegas Kombes Pol Jules Abast dalam keterangannya kepada awak media.

Operasi Pekat Semeru 2025: Polda Jatim Ungkap 1.863 Kasus, Amankan 2.300 Tersangka


Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jatim, Kombes Farman, mengungkapkan bahwa hasil operasi ini bahkan melampaui target hingga 420 persen.

“Fokus kami bukan hanya penindakan, tapi juga deteksi dan pencegahan dini. Kami tak beri ruang untuk premanisme dan kekerasan komunal,” ujarnya dengan tegas.

Dalam pelaksanaannya, sebanyak 275 personel diterjunkan untuk menyisir 2.566 titik rawan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain aspek penegakan hukum, 1.444 kasus ditangani secara persuasif, disertai dengan pembinaan terhadap 1.936 warga.

Polda Jatim menegaskan bahwa keberhasilan Operasi Pekat Semeru bukan hanya berkaitan dengan penegakan hukum, melainkan juga menjadi bagian dari strategi nasional menjaga stabilitas sosial dan keamanan investasi di daerah.

Dengan model penanganan tegas namun terukur, aparat ingin menunjukkan bahwa Jawa Timur adalah wilayah yang aman dan bersahabat bagi seluruh elemen masyarakat serta para investor.

{ Harry SR }

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id