Kominfo Jatim Dorong Kreativitas Digital Pengelola Desa Wisata Lewat Program CERDIG

Kominfo Jatim Dorong Kreativitas Digital Pengelola Desa Wisata Lewat Program CERDIG


MSRI, SURABAYA - Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (Kominfo Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi digital masyarakat melalui program Cerdas Digital (CERDIG). Kali ini, CERDIG Batch ke-17 digelar dalam bentuk webinar bertajuk “Konten Kreatif dan Alam Atraktif: Meningkatkan Daya Saing Wisata Jatim”, yang berlangsung secara daring pada Jumat (31/10/2025).

Webinar ini diikuti oleh 27 peserta yang terdiri dari pengurus Asosiasi Desa Wisata Indonesia (ASIDEWI) dan pengelola desa wisata se-Jawa Timur. Tujuannya adalah mendorong kreativitas digital dan memperkuat kemampuan pelaku pariwisata dalam menciptakan konten digital yang menarik dan berkelanjutan untuk mempromosikan potensi wisata daerah.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Putut Darmawan, mewakili Kepala Dinas Kominfo Jatim. Dalam sambutannya, Putut menyampaikan bahwa Provinsi jawa timur dalam sektor wisata menunjukkan trend positif, sehingga melalui CERDIG ini diharapkan dapat memperkuat strategi promosi wisata Jatim hingga meluas ke manca negara.

“Keberhasilan peningkatan kunjungan wisatawan ke Jawa Timur perlu terus diperkuat melalui strategi promosi digital yang kreatif dan berkelanjutan agar potensi alam dan budaya daerah ini semakin dikenal dunia,” tutur Putut.

April 2025, Wisatawan Meningkat

Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim), Putut menyebutkan, kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur sampai April 2025 mencapai 24.800 kunjungan, jumlah ini meningkat sebanyak 58,50 persen dibandingkan Maret 2025 yang angkanya berjumlah 15. 647 kunjungan.

“Secara kumulatif kunjungan wisatawan sepanjang Januari sampai April mencapai 81.700 kunjungan, ini menjadi bukti bahwasannya kepercayaan dunia internasional terhadap Jawa Timur destinasi wisata ini semakin meningkat,” sebutnya.

“Dari data BPS asal wisatawan terbanyak datang ada Malaysia, Singapura, Tiongkok, dan Australia. Empat negara ini merupakan penyumbang terbesar kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur,” sambung Putut.

Khusus di periode bulan April 2025, Putut mengatakan, kunjungan terbanyak dari negara Tiongkok. Jawa Timur sebagai provinsi yang layak dikunjungi.

“Dilihat dari data BPS bahwasannya keberhasilan capaian ini tentu tidak lepas dari pesona alam Jawa Timur, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat Jawa Timur,” katanya.

Menurut Putut, di era digital, keindahan dan keunikan Jawa Timur perlu diperkuat dengan strategi promosi digital kreatif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kemampuan mengemas potensi wisata untuk menjadi konten kreatif dan menarik sangat menentukan daya saing wisata Jawa Timur di masa yang akan datang.

“Kami berharap teknologi di era digital ini dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya dan wisata alam Jawa Timur,” harapnya.

Peningkatan Daya Saing Wisata di Kacamata Pembicara

Kegiatan berlanjut dengan pemaparan materi pertama dari para pembicara. Pada sesi ini para peserta diajak untuk mengenal dan mencari tahu bagaimana cara untuk meningkatkan daya saing wisata di Jawa Timur.

Pertama ialah seorang Pakar Media Relation Arief Bungaran Sitohang yang memaparkan tentang strategi konten kreatif untuk promosi destinasi wisata yang menekankan pentingnya kekuatan storytelling dalam promosi destinasi wisata.

“Di era digital saat ini, promosi wisata tidak lagi hanya mengandalkan media konvensional, tetapi juga membutuhkan storytelling yang kuat melalui berbagai platform media sosial,” jelas Arief.

Arief menyebutkan, konten dengan visual menarik, pesan yang menyentuh, serta keaslian cerita dari masyarakat lokal menjadi kunci dalam menarik perhatian wisatawan dan membangun daya tarik wisata daerah. Menurutnya di era digital saat ini konten kreatif menjadi kunci untuk membangun citra wisata yang menarik dan berkesan.

Selanjutnya, pembicara kedua seorang Pakar Strategi Komunikasi Algooth Putranto yang memaparkan materi terkait Pemanfaatan Media Digital dan bagaimana strategi komunikasi digital dapat meningkatkan visibilitas wisata Jawa Timur.

“Melalui pemanfaatan media sosial, hashtag lokal, hingga kolaborasi dengan komunitas kreatif, promosi wisata dapat dilakukan lebih luas dan efektif. Selain itu, berbagai alat digital seperti Canva, CapCut, dan Instagram Reels diperkenalkan sebagai sarana untuk membuat konten promosi yang atraktif tanpa harus menggunakan perangkat mahal,” papar Algooth.

Berlanjut ke materi ketiga, yang disampaikan oleh Pakar Digital Strategi, Faly Marlian Putra. Dia menerangkan materi tentang kolaborasi digital yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan promosi wisata Jawa Timur secara digital.

Menurut Faly, pemerintah berperan sebagai fasilitator dan regulator yang menyediakan data, akses, serta infrastruktur digital, termasuk portal yang berisi stock footage destinasi wisata dan panduan branding terpadu.

“Pelaku wisata berkontribusi sebagai penyedia pengalaman langsung dan data lapangan, misalnya dengan menawarkan paket wisata yang terintegrasi dengan kegiatan pembuatan konten profesional. Sementara itu, kreator konten didorong untuk bekerja secara profesional melalui kontrak dan briefing yang jelas, dengan fokus pada nilai jangka panjang,” terang Faly.

Melalui pelaksanaan CERDIG Batch 17 ini, seluruh peserta diajak memahami bahwa kekuatan konten digital dan potensi alam Jawa Timur merupakan dua unsur yang saling melengkapi dalam membangun pariwisata yang kreatif, kompetitif, dan berkelanjutan.

Program CERDIG ini, merupakan bukti komitmen Dinas Kominfo Jatim dalam meningkatkan literasi digital masyarakat hingga sektor pariwisata sampai ke tingkat desa. Diharapkan kegiatan ini dapat melahirkan generasi kreator muda yang mampu mempromosikan Jawa Timur sebagai destinasi wisata unggulan dengan cara yang inspiratif, beretika, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.

{Spr99}

Sumber Dinas KOMINFO JATIM

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama