![]() |
| Dok, foto; Emil Ajak Masyarakat Jawa Timur Dorong Inovasi Berkelanjutan Melalui INOTEK Award 2025. Kamis (13/11/2025). |
MSRI, SURABAYA - Plt. Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa Inovasi Teknologi (INOTEK) Award 2025 bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan bentuk positive reinforcement untuk menumbuhkan semangat inovasi yang berkelanjutan di lingkungan pemerintah daerah se-Jawa Timur.
“INOTEK Award ini bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi bentuk positive reinforcement agar semangat inovasi di Jawa Timur terus hidup, berkelanjutan, dan menjadi budaya kerja dari gubernur hingga garda terdepan pelayanan publik,” ujar Plt. Gubernur Jatim Emil saat memberikan sambutan pada acara penganugerahan INOTEK Award 2025 di Surabaya, Rabu (13/11/2025).
Maksud dari positife reinforcement disini, ialah sebuah strategi psikologis yang melibatkan pemberian hadiah atau stimulus menyenangkan setelah perilaku yang diinginkan muncul, untuk meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut akan terulang di masa mendatang.
Dengan begitu, penghargaan ini secara tidak langsung dapat mendorong para kepala daerah maupun perangkat daerah di Pemprov Jatim untuk terus mengembangkan inovasi yang diciptakan demi kesejahteraan masyarakat.
“Dan tentunya kami di Pemprov Jawa Timur mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerja keras penerima penghargaan, sehingga melahirkan inovasi-inovasi yang nyata di dalam penyelenggaran pemerintahan,” tutur Emil.
Inovasi : Pilar Tata Kelola Pemerintahan
Emil menyampaikan, inovasi menjadi kunci penting dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang efisien, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik.
Dari lima kategori penghargaan yang diberikan, yakni inovasi daerah, inovasi teknologi berbasis website, agribisnis dan energi baru terbarukan, sosial budaya dan kependudukan, serta inovasi milenial.
Ia mengimbau, untuk memadukan dan meneruskannya agar terus berkelanjutan dapat dimanfaatkan masyarakat dengan baik sebagai sarana pelayanan publik.
“Di lima kategori penghargaan itu, kita masuk yang inovasi teknologi berbasis website di mobile apps dulu. Memang sempat ada masanya seakan-akan semua harus bikin aplikasi mobile. Akhirnya banyak sekali, dan tiap kali mengunduh aplikasi mobile itu harus daftar lagi, memasukkan NIK lagi. Nah inilah yang kami harapkan agar disederhanakan supaya jadikan satu saja ke dalam satu Super Apps,” imbau Emil.
“Nah ini nanti Dinas Kominfo Jatim siap untuk bersambung dengan Diskominfo dari kabupaten/kota, baik bupati wakil bupati, wali kota, dan wakil wali kota untuk mengklopkan. Sehingga kita juga punya server yang bisa membantu menghosting aplikasi mobile,” sambungnya.
Ia juga mengimbau kepala daerah untuk mengevaluasi efektivitas aplikasi mereka, termasuk jumlah unduhan dan pemanfaatan oleh masyarakat.
“Nah kadang Aplikasi ini ada dua Aplikasi yang external oriented Dan internal oriented. Kalau external untuk diunduh oleh masyarakat, kalau internal untuk internal kita. Kalau internal ini betul-betul digunakan untuk bisnis proses di dalam pemerintahan kita menjadi lebih Streamline, lebih efisien, akurat, transparan, sehingga punya tata kelola yang baik,” ujar Emil.
Agar manfaat inovasi ini terus dirasakan masyarakat secara positif, Emil juga menganjurkan agar setiap inovasi yang dihasilkan tidak berhenti pada kompetisi, tetapi terus digunakan secara konsisten dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Emil juga menekankan, betapa pentingnya konsistensi dan keberlanjutan inovasi, terutama bagi kepala daerah baru yang meneruskan kepemimpinan sebelumnya. Dia menganjurkan kepada kepala daerah untuk terus melanjutkan inovasi pendahulu karena hal tersebut menunjukkan kedewasaan dan kebesaran hati seorang pemimpin.
“Kita harus ubah budaya berpikir bahwa meneruskan program pendahulu berarti tidak bekerja. Justru melanjutkan dan meningkatkan yang sudah baik itulah yang menunjukkan kepemimpinan yang berkelanjutan,” tegas Emil.
Inovasi Milenial
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga menyoroti kategori baru dalam INOTEK Award 2025 yaitu inovasi milenial. Dikatakannya, bahwa kategoro tersebut menandakan perhatian besar Pemprov Jatim terhadap potensi generasi muda.
Dengan kategori baru ini, Emil berharap para inovator muda mampu menjadi motor penggerak perubahan dengan ide-ide segar dan solutif.
“Lalu Kalau yang milenial itu yang menarik tadi ini adalah inovasi yang memang memiliki perspektif milenial. Baik sebagai beneficiary atau penerima manfaat, maupun sebagai pelaku inovasinya itu sendiri Ini kategori khusus,” ucap Emil.
Pihaknya pun turut mengapresiasi para dewan juri yang bekerja secara independen dan objektif dalam menilai seluruh karya inovasi daerah. Ia menegaskan bahwa tidak ada intervensi dari pihak mana pun, termasuk dari pemerintah provinsi.
“Penilaian dilakukan sepenuhnya oleh dewan juri independen. Saya sendiri tidak tahu siapa pemenangnya sampai hari ini. Karena itulah penghargaan ini benar-benar murni hasil dari objektivitas dan integritas,” ujar Emil.
Di akhir sambutannya, tak lupa Emil menyampaikan apresiasi pula kepada seluruh kepala daerah, perangkat daerah, dan inovator atas kerja keras serta kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dia berharap, melalui semangat inovasi yang terus menyala, Jawa Timur semakin siap menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.
“Semoga seluruh inovasi yang mendapatkan apresiasi hari ini benar-benar diimplementasikan secara berkelanjutan dan dikembangkan untuk kemajuan Jawa Timur,” pungkasnya.
{Spr99}
Sumber Dinas KOMINFO JATIM
dibaca

Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments