MSRI, SAMPANG - Sebuah momentum penuh makna dan semangat kebangsaan tersaji di Pondok Pesantren Al Ihsan Jrengoan, Omben, Kabupaten Sampang, Kamis (16/10/2025). Ratusan habaib, ulama, dan tokoh-tokoh penting dari berbagai daerah di Madura berkumpul dalam satu majelis besar bertajuk “Dzikir dan Silaturahmi Kebangsaan: Memperkokoh Persatuan untuk Indonesia Sejuk, Aman, dan Damai.”
Acara yang diselenggarakan dengan penuh kekhidmatan itu menjadi ajang silaturahmi lintas tokoh agama dan pemerintahan. Hadir secara langsung ulama karismatik bangsa, Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, yang menjadi magnet utama bagi ribuan jamaah. Turut hadir pula Mayor Jenderal TNI AL Budi Santoso dari Lemhannas RI, Wakil Bupati Sampang KH Ahmad Mahfudz, serta tuan rumah kegiatan, KH Mahrus Abd Malik, pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan Jrengoan.
Suasana pesantren sore itu begitu semarak. Lantunan sholawat dan dzikir menggema, disambut lautan santri dan masyarakat sekitar yang memadati halaman pesantren. Kehadiran para tokoh agama dari berbagai penjuru Madura semakin mempertebal semangat ukhuwah Islamiyah.
Di antara tamu kehormatan tampak Habib Muhammad Bilfaqih, KH Fauzi Tijani, KH Ali Karrar Sinhaji, KH Syafiuddin Abdul Wahed, Habib Alwi, Habib Amin Jakfar, KH Jakfar Sodik, KH Abdul Gaffar, H Khoirul Umam, H Muzakki, Abuya Ahmad Yani Illiyin, KH Lukman Hakim, RKH Jamaluddin Syam, serta KH Fudholi Ruham. Mereka semua hadir bukan sekadar sebagai undangan, tetapi sebagai simbol persatuan dan tekad bersama menjaga keutuhan bangsa.
Ikrar Kebangsaan: Komitmen Madura untuk Indonesia
Sebelum tausiah utama, seluruh habaib dan ulama Madura memimpin pembacaan Ikrar Kebangsaan. Momen ini berlangsung penuh haru dan semangat, diiringi gema takbir dan pekik kebangsaan dari para jamaah.
IKRAR KEBANGSAAN HABAIB ULAMA Dan TOKOH MADURA:
1. Kami mendukung Bp Presiden Prabowo utk menjaga keutuhan dan keamanan NKRI
2. Kami memohon kepada Bp Presiden Prabowo menuntaskan agenda Reformasi bebas KKN
3. Kami memohon kepada Presiden Prabowo mensejahterakan masyarakat bawah, petani, nelayan, khususnya tembakau madura dan garam madura yg menjadi mata pencaharian utama masyarakat madura
4. Kami memohon kepada Presiden Prabowo utk menjadikan madura kawasan khusus agar mempercepat proses kesejahteraan rakyat madura
5. Kami memohon kepada Bp Presiden Prabowo agar migas madura untuk kesejahteraan Madura 6. Kami memohon kepada Bp Presiden Prabowo agar memberikan perhatian lbh besar lagi kepada pesantren dan santri terutama di Madura
Pembaca ikrar oleh Habib Jafar Sampang
Ikrar yang dibacakan Dipondok Al Ihsan Omben Sampang 16/10/ 2025.
Dari enam poin penting diantaranya, pernyataan dukungan penuh kepada Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan agenda reformasi nasional yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Para tokoh juga mendesak pemerintah agar memberikan perhatian khusus kepada kesejahteraan masyarakat Madura, terutama petani, nelayan, serta pengrajin garam dan tembakau—sektor yang menjadi denyut nadi ekonomi lokal.
Selain itu, para ulama sepakat mendorong agar Madura ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus berbasis hasil tembakau dan pertanian rakyat. Gagasan ini diyakini mampu mempercepat pemerataan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau garam tersebut.
Tak kalah penting, mereka juga menekankan agar pengelolaan sumber daya migas Madura diarahkan sepenuhnya untuk kemakmuran warga lokal, bukan hanya dinikmati pihak luar. Dukungan terhadap dunia pesantren dan peningkatan kesejahteraan santri pun menjadi salah satu pokok utama dalam ikrar itu, mengingat pesantren merupakan benteng moral dan pendidikan bangsa.
Pesan Habib Luthfi: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
Dalam tausiahnya, Habib Luthfi bin Yahya menegaskan bahwa mencintai tanah air bukan sekadar sikap nasionalis, melainkan bagian dari iman yang harus dijaga. Beliau mengingatkan agar umat Islam tidak mudah terprovokasi isu yang dapat memecah belah persatuan.
“Menjaga bangsa ini berarti menjaga amanah Allah. NKRI bukan hanya semboyan, tapi bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat beriman,” ujar Habib Luthfi dengan nada tegas dan berwibawa.
Beliau juga mengajak seluruh hadirin untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari lingkungan keluarga, pesantren, hingga masyarakat luas. Habib Luthfi menutup tausiah dengan ajakan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dan meneriakkan pekik “NKRI Harga Mati!” yang disambut gemuruh jamaah dari seluruh penjuru pesantren.
Madura Menyatu dalam Dzikir dan Persaudaraan
Kegiatan Dzikir dan Silaturahmi Kebangsaan di Pondok Pesantren Al Ihsan Jrengoan ini menjadi simbol persatuan dan kebangkitan spiritual masyarakat Madura. Para tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat berbaur tanpa sekat dalam semangat kebersamaan.
Selain mempererat tali persaudaraan antarulama dan habaib, acara ini juga menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Madura dalam membangun daerahnya dengan nilai keislaman dan kebangsaan yang seimbang.
Momentum kebersamaan ini diharapkan terus berlanjut, menjadi inspirasi bagi daerah lain bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesatuan hati, doa, dan semangat menjaga Indonesia tetap damai, aman, serta penuh keberkahan.
"Dzikir memperkuat iman, silaturahmi memperkokoh persatuan, dan keduanya adalah jalan menuju Indonesia yang lebih sejuk dan bermartabat.” tegasnya untuk mengakhiri acara sebelum penutupan dengan doa dan sholawatan bersama.
{Cak Loem}
dibaca
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments