MediaSuaraRakyatIndonesia.id

HAPI Meminta KPK Usut Kembali Dugaan Korupsi Transaksi Akuisisi BCA oleh Djarum

HAPI Meminta KPK Usut Kembali Dugaan Korupsi Transaksi Akuisisi BCA oleh Djarum
Dok, foto; HAPI Meminta KPK Usut Kembali Dugaan Korupsi Transaksi Akuisisi BCA oleh Djarum. Senin (15/9/2025).

MSRI, JAKARTA - Sejumlah aktivis pemuda yang tergabung dalam Himpunan Aktivis Pemuda Indonesia (HAPI) mendatangi kantor pusat Bank Central Asia (BCA) di Menara BCA, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, menyampaikan protes atas akuisisi BCA oleh Group Djarum diduga telah menyebabkan kerugian keuangan negara dalam jumlah besar.

"Diduga sedikitnya negara mengalami kerugian sebesar 87 Triliun pada transaksi akuisisi 51% saham BCA oleh Group Djarum." ujar Ahmad, sebagai kordinator lapangan HAPI kepada wartawan di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Oleh karena itu Ahmad meminta pemerintah melalui KPK dan semua lembaga hukum tidak boleh menutup mata atas aksi patgulipat atas nama akuisisi saham BCA yang pada prakteknya malah menyebabkan kerugian negara.

"Kami meminta Presiden untuk memerintahkan KPK, Polri, Kejaksaan melakukan langkah hukum dengan memangil dan mengusut kembali transaksi mencurigakan yang dilakukan Djarum terhadap BCA," kata Ahmad.

Tidak hanya sampai disitu, pihaknya meminta DPR melalui komisi III memanggil KPK, Polri dan Kejaksaan untuk memanggil dan  memeriksa semua petinggi BCA dan Djarum yang terlibat proses akuisisi 51% saham BCA.

"DPR harus membuat Pansus Akuisisi BCA oleh Djarum karena ini terkait uang rakyat yang diberikan kepada BCA melalui obligasi rekap senilai puluhan Triliun tapi BCA dijual kepada Djarum hanya 5 Triliun. Ada yang tidak beres dengan transaksi ini," tegas Ahmad.

Akuisisi Group Djarum melalui pembelian 51% saham BCA hanya bisa dilakukan melalui transaksi tidak yang melibatkan pejabat BCA dan Group Djarum saat itu. Karena itu pihaknya meminta aparat pemerintah Prabowo Gibran alih kembali saham BCA dari Djarum , negara tidak boleh kalah dengan mafia," ujar orator mahasiswa  universitas  Nahdhatul ulama jakarta (UNUSIA).

Pemerintahan "Presiden Prabowo Gibran   harus menepati janji salah satu kampanyanya yaitu menciptakan pemerintahan bersih  dan sikat para mafia  harus dii wujudkan scara nyata,

Batalkan akuisisi BCA oleh Djarum dan  mengubah kepemilikan BCA menjadi milik pemerintah karena pemerintah mengucurkan obligasi rekap sedikitnya 60 Triliun untuk menyehatkan BCA. Bagaimana mungkin BCA cuma dijual 5 Triliun kalau tidak ada permainan orang dalam," pngkas Ahmad.

Dalam aksinya aktivis pemuda yang tergabung dalam organisasi HAPI melakukan teaterikal dengan menyiramkan Air kepada 'Poto petinggi BCA' sebagai simbol perlawanan bahwa Negara tidak boleh kalah oleh Mafia.

{Redaksi}

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
MediaSuaraRakyatIndonesia.id