![]() |
Dok, foto; Pemerintah Kabupaten Tulungagung Gelar Rapat Penilaian Kinerja Penurunan Stuting, Komitmen Bersama Untuk Generasi Sehat. Keterangan pers, Selasa 10 Juni 2025. |
MSRI, TULUNGAGUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan penilaian kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi secara virtual. Forum evaluasi menjadi komprehensif terhadap upaya penanganan stunting yang telah berjalan di Bumi Ngrowo. Acara Tersebut di gelar di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Selasa (10/6/2025).
"Acara yang dibuka langsung oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, SE, ME, juga dihadiri sejumlah pejabat tinggi daerah, perwakilan dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), serta stakeholder yang terlibat aktif dalam program penurunan stunting.
Penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program, mengidentifikasi capaian, serta menemukan tantangan yang masih dihadapi dalam upaya mewujudkan generasi Tulungagung yang bebas stunting.
Dalam sambutannya, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, SE, ME, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antar semua pihak. "Penurunan stunting bukanlah tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab bersama.
Penilaian ini adalah wujud akuntabilitas kita dalam memastikan setiap program dan anggaran yang digelontorkan benar-benar memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak kita," jelasnya Bupati Tulungagung Gatut Sunu kepada wartawan Media Suara Rakyat Indonesia (MSRI). Selasa (10/6/2025).
Dengan berbagai program tersebut, pada tahun 2024, kami bisa mengakhiri trend peningkatan stunting.
Dalam hal ini, prevalensi stunting bisa diturunkan menjadi 13,7% berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia. Adapun berdasarkan hasil bulan timbang, prevalensi stunting pada tahun 2024 hanya 5,17%.
Hasil evaluasi situasi stunting dalam 5 tahun terakhir
Ini tentunya menjadi perhatian kami terutama pada kecamatan dengan prevalensi stunting dengan tren meningkat melalui penetapan desa/kelurahan lokus yang menjadi upaya intervensi dengan pendekatan berbasis spasial kewilayahan. Hingga tahun 2025, telah ditetapkan 63 desa/kelurahan lokus," ujarnya.
Untuk Materi penilaian mencakup berbagai aspek, mulai dari intervensi spesifik gizi, intervensi sensitif, ketersediaan data, keterlibatan masyarakat, hingga inovasi program yang telah dijalankan di tingkat desa dan kecamatan.
Para peserta mempresentasikan laporan kinerja dan hasil evaluasi program di wilayah masing-masing, dilanjutkan dengan sesi diskusi dan masukan konstruktif.
Hasil dari penilaian kinerja ini diharapkan dapat menjadi dasar penyusunan strategi dan program yang lebih efektif di masa mendatang. Pemerintah Kabupaten Tulungagung berkomitmen penuh untuk terus mempercepat penurunan angka stunting, demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas, sehat, dan berdaya saing di masa depan.
Reporter: Roni Yuwantoko
(Kaperwil Jatim)
dibaca
إرسال تعليق