Media Suara Rakyat Indonesia.id

Ketua dan Wakil Yayasan Pesantren Tahfidzul Qur'an KH Muhammad Abdul Aziz Ramah Tamah Jalin Kerjasama Dengan Ketua Yayasan Ponpes Internasional AL ILLIYIN

Ketua dan Wakil Yayasan Pesantren Tahfidzul Qur'an KH Muhammad Abdul Aziz Ramah Tamah Jalin Kerjasama Dengan Ketua Yayasan Ponpes Internasional AL ILLIYIN
Dok, foto; Ketua Yayasan Ponpes Internasional AL ILLIYIN, Gus Irul (tengah), Ketua (kiri) dan Wakil (Kanan) Yayasan Ponpes Tahfidzul Qur'an KH Muhammad Abdul Aziz foto bersama di lokasi Pesantren. Minggu (11/5/2025).

MSRI, PROBOLINGGO - Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Internasional AL ILLIYIN yang berlokasi di Jl. Pertamina RT. 02 RW. 03 Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Gus Choirul Anwar (Gus Irul) di dampingi dengan Tim Media Suara Rakyat Indonesia (MSRI) lakukan Visitasi atau kunjungan ke Ponpes Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Adul Aziz yang berlokasi di Dusun Bito'an, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Kunjungan tersebut bertemu dengan Ketua dan Wakil Yayasan Tahfidzul Qur'an Ponpes KH. Muhammad Abdul Aziz, yakni H. Imam Muhammadi Pradono Budi (MPB), ST, MT serta Wakil Ketua H. Imam Chairil Saleh, ATD, SE, M, M, MT., guna mempererat tali silaturahmi dan kerjasama. Kedatangan kami disambut dengan hangat penuh keakraban oleh beliau. Minggu (11/5/2025).

Ketua dan wakil Yayasan Tahfidzul Qur'an Ponpes KH. Muhammad Abdul Aziz, menjelaskan tujuan kami bertemu dengan Ketua Yayasan Ponpes Internasional AL ILLIYIN, ingin Menyampaikan amanah dan harapan dari leluhur dan Pendiri Pesantren Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Abdul Aziz beliau adalah Kakak kami (almarhum) dan bersaudara 12 orang, yang insya Alloh dengan meniatkan diri akan segera mewakafkan Ponpes Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Abdul Aziz kepada Ketua Yayasan dan Pengasuh Ponpes Internasional AL ILLIYIN.

Ponpes Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Abdul Aziz berlokasi di Jalan Dusun Bito'an, Desa Patalan, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. Dengan luas sekitar 2000 M² Yan sudah berdiri pada tahun 2010 hingga sekarang tahun 2025.

Senada dengan itu, Wakil Ketua menambahkan juga Pesantren bukan lembaga pendidikan an sich. Sejarah perjalanannya banyak diwarnai dengan cerita epik perlawanan terhadap penjajah, pembelaan dan pemberdayaan wong cilik, cerita survival stories dalam menghadapi tantangan yang dihadapi, dan cerita kemandirian untuk tetap bertahan dan terus berkembang sehingga bisa memberikan manfaat kemaslahatan kepada masyarakat serta bangsa dan negara," jelasnya Wakil Ketua Yayasan Ponpes.
Dok, foto; Tempat Pesantren Tahfidzul Qur'an KH Muhammad Abdul Aziz, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Wakil Ketua Yayasan Ponpes, H. Imam Chairil Saleh, ATD, SE, M, M, MT., mengatakan, pertemuan kami ada pembahasan beberapa hal mengenai Pesantren salah satunya yang insya Alloh mewakafkan Pesantren ini kepada Ponpes Internasional AL ILLIYIN dengan harapan bisa meramaikan, menghidupkan lagi suasana Pesantren seperti sebelumnya," jelasnya Wakil Ketua Yayasan H. Imam Chairil Saleh.

"Pondok Pesantren adalah salah satu model lembaga pendidikan yang memiliki ciri khas tertentu dalam melakukan transmisi dan internalisasi nilai-nilai moral dan spiritualitas kepada para santri dan warga sekitar pesantren. Karena keunggulan tersebut, pondok pesantren sering disebut local genius dalam pendidikan nasional," ujar H. Imam Chairil Saleh selaku wakil ketua Yayasan Ponpes kepada wartawan Media Suara Rakyat Indonesia (MSRI). Senin 12 Mei 2025.

Ia menambahkan, Pesantren bukan lembaga pendidikan an sich. Sejarah perjalanannya banyak diwarnai dengan cerita epik perlawanan terhadap penjajah, pembelaan dan pemberdayaan wong cilik, cerita survival stories dalam menghadapi tantangan yang dihadapi, dan cerita kemandirian untuk tetap bertahan dan terus berkembang sehingga bisa memberikan manfaat kemaslahatan kepada masyarakat serta bangsa dan negara," jelasnya Wakil Ketua Yayasan Ponpes. 

Senada dengan itu, Ketua Yayasan Ponpes H. Imam MPB mengatakan, Pesantren kami yang dikenal dengan Tahfidzul Qur'an (Proses menghafal Al-Quran, baik dengan membaca atau mendengarkan berulang-ulang sampai hafal, sehingga setiap ayat dapat dibaca tanpa melihat mushaf),' ucap Ketua Yayasan Ponpes H. Imam MPB.

Senada dengan itu, Wakil Ketua menambahkan juga Pesantren bukan lembaga pendidikan an sich. Sejarah perjalanannya banyak diwarnai dengan cerita epik perlawanan terhadap penjajah, pembelaan dan pemberdayaan wong cilik, cerita survival stories dalam menghadapi tantangan yang dihadapi, dan cerita kemandirian untuk tetap bertahan dan terus berkembang sehingga bisa memberikan manfaat kemaslahatan kepada masyarakat serta bangsa dan negara," jelasnya Wakil Ketua Yayasan Ponpes.


Gus Irul selaku Ketua Yayasan Ponpes Internasional AL ILLIYIN menerima dengan baik maksud dan tujuan beliau yang akan mewakafkan Pesantrennya ke kita. Tetapi mengenai keputusan tersebut kami mohon ijin dahulu ke Pengasuh Ponpes Internasional AL ILLIYIN yakni Abuya Ahmad Yani Iliyin.

Dengan apa yang menjadi harapan Ketua dan Wakil Ketua Yayasan Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Abdul Aziz meniatkan diri untuk mewakafkan Pesantren. Sehingga benar-benar akan bermanfaat bagi kita semua khususnya santri, masyarkat, Bangsa dan Negara.

Gus Irul mengatakan, fondasi kemandirian pesantren antara lain bersumber dari nilai dan prinsip yang diyakini oleh kalangan pesantren. Prinsip pertama dari asta jiwa pesantren adalah ‘keikhlasan’ dan ‘kemandirian’. Fondasi lainnya adalah modal sosial dan modal kapital pesantren, kepemimpinan ulama, kyai, ustadz/ustadzah khidmah dan etos “bisnis” santri," kata Gus Irul.

Harapan kami selaku Ketua, Wakil Ketua Yayasan Tahfidzul Qur'an KH. Muhammad Abdul Aziz, bisa melanjutkan, menghidupkan lagi suasana Pesantren bersama-sama berjuang di jalan Allah (fisabilillah). Sehingga bisa bermanfaat bagi kita semua, santri, masyarakat sekitar pada umumnya serta Bangsa dan Negara," harapannya.

{ Saiin/Cak Lum }

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id