Media Suara Rakyat Indonesia.id

Wujud Upaya Peningkatan Literasi Digital Inklusif, Diskominfo Jatim Gelar Workshop Videografi Bagi ULDPB

Wujud Upaya Peningkatan Literasi Digital Inklusif, Diskominfo Jatim Gelar Workshop Videografi Bagi ULDPB


MSRI, SURABAYA - Sebagai salah satu perangkat daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya mewujudkan peningkatan literasi digital kepada masyarakat secara menyeluruh dan inklusif. 

Oleh karenanya, melalui program Jawa Timur Cerdas Digital (Jatim CERDIG), Diskominfo Jatim kembali mengadakan kegiatan CERDIG Workshop Videografi Inklusif bagi Penyandang Disabilitas Daksa dan Mental bekerja sama dengan Unit Layanan Disabilitas Penanggulangan Bencana (ULDPB) Jatim, di Lt.1, Ruang Wilis, kantor Dinas Kominfo Jatim, Surabaya, Rabu (9/7/2025).

Workshop yang bertujuan untuk meningkatkan literasi digital dan kemandirian penyandang disabilitas dalam mengembangkan kapasitas di bidang publikasi digital ini, diikuti sekitar 20 peserta disabilitas daksa dan mental yang tergabung dalam ULDPB Jatim. Adapun pemateri yang hadir adalah seorang Dosen Fakultas Komunikasi dan Bisnis Media Universitas Ciputra (UC) Surabaya bernama Ignasius Liliek Senaharjanta.

Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Dinas Kominfo Jatim, Suharlina Kusumawardani mewakili Kepala Dinas Kominfo Jatim. Dalam sambutannya, Suharlina menyampaikan bahwa pesatnya perkembangan teknologi informasi membuka peluang luas di berbagai sektor kehidupan, termasuk videografi yang kini menjadi media komunikasi, edukasi, hingga pemberdayaan sosial dan ekonomi.

Namun, lanjut Suharlina, tak semua lapisan masyarakat dapat menikmati kemajuan ini, terutama saudara-saudara penyandang disabilitas.

“Penyandang disabilitas masih menghadapi tantangan besar dalam mengakses dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini membatasi partisipasi mereka dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan ekonomi digital,” ujar Suharlina.

Maka dari itu, pelatihan TIK yang inklusif dan adaptif ini, dikatakan Suharlina, menjadi hal penting yang perlu dilakukan untuk meningkatkan literasi digital serta membangun kemandirian para penyandang disabilitas.

Ia menerangkan, workshop videografi ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menjadi ruang ekspresi diri, membangun kepercayaan diri, dan membuka jalan menuju kemandirian ekonomi bagi para peserta,”

“Workshop videografi inklusif bagi disabilitas daksa dan mental ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan inklusi digital dan pemberdayaan masyarakat, agar penyandang disabilitas mampu menjadi insan yang mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi,” terang Suharlina.

Melalui kegiatan ini, Ia berharap, semoga para peserta dapat menjadi insan disabilitas yang mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi, dengan memanfaatkan perangkat yang dimiliki dan memaksimalkan penggunaan gadget untuk pengembangan diri.

Ruang Membangun Kapasitas bagi Penyandang Disabilitas

Sementara itu, Ketua ULDPB Jatim, Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya dengan diadakannya kegiatan workshop videografi inklusif ini karena bisa menjadi ruang membangun kapasitas bagi penyandang disabilitas di era digital.

“Tentunya kami sangat bersyukur karena mendapat ilmu digital yang semakin bertambah sehingga bisa membangun dan meningkatkan kapasitas teman-teman disabilitas untuk meng-counter atau menangkis konten negatif,” kata Joko.

Selain bisa meningkatkan kapasitas, Joko menyebutkan, kegiatan ini juga bisa menambah pengetahuan terkait upaya dalan meningkatkan nilai jual terhadap hasil UMKM masing-masing.

“Karena teman-teman disabilitas kan rata-rata baik yang tergabung dalam ULPDB maupun di organisasi disabilitas lainnya, kebetulan hari ini ikut kami undang. Seperti dari HWDI, ada dari Perhimpunan Jiwa Sehat, ada juga dari Pertuni. Karena mereka ya memang rata-rata adalah pelaku UMKM dalam kesehariannya,” ungkap Joko.

Ia mengatakan, terkait anggota ULDPB sendiri sebetulnya terdiri dari lima ragam disabilitas sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang menyebutkan bahwa macam disabilitas ada sensorik, disabilitas fisik, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual. “Yang sensorik itu kan terbagi dua, netra dan rungu wicara Kebetulan yang hadir pada hari ini adalah disabilitas mental, disabilitas daksa, dan disabilitas netra dengan jumlah 20 orang,” papar Joko.

Tak lupa, Ia pun mengapresiasi Dinas Kominfo Jatim yang telah berinisiasi mengadakan kegiatan ini dan telah memperhatikan teman-teman disabilitas.

“Semoga ke depan tidak hanya Dinas Kominfo Jatim saja yang memperhatikan kami tapi juga pemerintah lainnya supaya bisa lebih menambah pengetahuan meningkatkan nilai jual terhadap hasil UMKM para rekan disabilitas masing-masing,” tutur Joko.

Digital Kreatif Konten yang Inklusif

Di sisi lain, hadir sebagai pembicara, Dosen FIKOM UC Surabaya Ignasius menyampaikan materinya yang berjudul ‘Digital Kreatif Konten’. Dan inti pemaparan materinya ialah, definisi dan pentingnya konten kreatif di era digital, elemen kunci konten kreatif yang efektif, alat dan platform untuk membuat konten, serta strategi mengoptimalkan keterlibatan dan jangkauan.

“Saya memberi penjelasan tentang menciptakan konten digital secara kreatif yang mampu menjangkau khalayak lebih luas. Semoga kegiatan workshop seperti lebih banyak dilaksanakan terutama yang menjangkau penyandang disabilitas secara inklusifitas sehingga bisa diterapkan dalam keseharian supaya menjadi lebih baik,” kata Ignasius.

Tak hanya video, Ignasius membeberkan, supaya materi digital kreatif konten ini bisa meluas dan dirasakan keinklusifitasnya, pihaknya mencoba tidak hanya sekedar video namun diperluas cakupannya ke foto, teks, dan videografinya.

“Hari ini para peserta itu akan mengerjakan satu tugas yang saya berikan. Yaitu menciptakan satu videografi yang menarik disertai caption tentang hal positif yang didapatkan dari kegiatan hari ini Dan hal yang positif yang bisa didapatkan dari Kominfo,” bebernya.

Melalui kegiatan ini, sebagai akademisi di bidang komunikasi Ignasius mengatakan pihaknya berharap semoga peserta dapat memanfaatkan dan mengembangkan ilmunya.

“Dan harapan saya lainnya bahwa memang materi ini tidak hanya sekedar untuk menyampaikan materi saja, tetapi apa yang saya sampaikan, apa yang saya tahu, ilmu yang saya ketahui Itu bisa memang diterapkan di kehidupan mereka dan bisa membantu mereka menjadi lebih baik,” pungkasnya.

{Redaksi}

Dinas KOMINFO JATIM

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id