Media Suara Rakyat Indonesia.id

Pof. Mia Amiati: Falsafah Memelihara Kura-Kura

Pof. Mia Amiati: Falsafah Memelihara Kura-Kura


MSRI, JAKARTA - Kura-kura yang hidup di daratan dan hanya sekali-sekali berendam di air disebut Kura-kura Darat atau Tortoise.

Beberapa contoh spesies kura-kura darat adalah Kura-kura Gurun (Gopherus agassizii), Kura-kura Aldabra (Geochelone gigantea), Kura-kura Galapagos (Chelonoidis niger), dan Kura-kura Afrika (Centrochelys sulcata).

Kura-kura darat memiliki adaptasi khusus untuk hidup di daratan, seperti kaki yang kuat dan cangkang yang kokoh. Mereka biasanya hanya berendam di air untuk minum atau berendam, tetapi sebagian besar waktu mereka habiskan di daratan.

Falsafah memelihara kura-kura bisa beragam, namun secara umum, memelihara kura-kura sering dikaitkan dengan simbol kesabaran, ketahanan, keberuntungan dan umur panjang.

Dalam beberapa budaya, kura-kura juga dianggap membawa rezeki dan kebahagiaan. Memelihara kura-kura juga bisa mengajarkan tentang komitmen jangka panjang, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga lingkungan.

Filosofi apa yang bisa diambil dari memelihara kura-kura pertama adalah Kesabaran dan Ketahanan. Kura-kura dikenal dengan gerakannya yang lambat dan stabil, melambangkan kesabaran dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup.

Kedua adalah Keberuntungan dan Umur Panjang. Dalam beberapa kepercayaan, kura-kura dianggap membawa keberuntungan dan umur panjang karena kemampuannya hidup lama.

Ketiga adalah Tanggung Jawab dan Komitmen. Merawat kura-kura membutuhkan komitmen jangka panjang karena mereka bisa hidup puluhan tahun. Ini mengajarkan tentang tanggung jawab terhadap makhluk hidup yang kita pelihara.

Keempat adalah Ketenangan dan Keseimbangan. Kura-kura memiliki sifat tenang dan tidak terburu-buru, mengajarkan kita untuk mencari keseimbangan dalam hidup.

Kelima adalah Menghargai Alam. Memelihara kura-kura bisa meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan ekosistem tempat mereka hidup.

Keenam adalah Refleksi Diri. Melihat kura-kura yang bergerak lambat dan berhati-hati, kita bisa belajar untuk lebih reflektif dalam mengambil keputusan dan tindakan.

Selain itu, memelihara kura-kura juga bisa menjadi cara untuk lebih terhubung dengan alam dan belajar tentang siklus kehidupan. @Red

Oleh: Prof. Dr. Mia Amiati, S.H., M.H., CMA., CSSL.

Baca Juga

dibaca

Post a Comment

Hi Please, Do not Spam in Comments

Lebih baru Lebih lama
Media Suara Rakyat Indonesia.id