![]() |
Dok, foto; Sosialisasi Aplikasi INARISK Langkah Awal Realisasi KKN "Pengembangan Desa Wisata Aman Bencana". Rabu 13 Agustus 2025. |
MSRI, PROBOLINGGO - Mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, selama 10 hari.
Salah satu lokasi kegiatan adalah Desa Opo-Opo. Keberangkatan dimulai dari Surabaya pada 11 Agustus 2025 pagi, diawali dengan sambutan pelepasan oleh Rektor dan jajaran kampus. Rabu 13 Agustus 2025.
KKN tahun ini mengusung tema “Pengembangan Desa Wisata Aman Bencana” dengan misi merealisasikan desa yang tanggap dan aman dari risiko bencana. Program utama meliputi pengenalan aplikasi siaga bencana Inarisk, pembuatan peta risiko bencana, dan penanaman bibit tanaman.
Sosialisasi Inarisk dilaksanakan pada hari kedua di Desa Opo-Opo, yang menjadi prioritas utama terkait dengan tema KKN. Diskusi di hari pertama, terungkap permasalahan utama desa yakni banjir kiriman dari sungai pegunungan yang sering menggenangi pemukiman.
“Kalau bencana, Desa Opo-Opo ini tidak ada longsor ataupun bencana besar lainnya, tapi yang paling sering terjadi adalah banjir dari sungai di area pegunungan. Airnya turun ke sungai dan dusun di bawah, sehingga sering menggenang di sini,” ujar Kepala Desa Opo-Opo, Muhaimin Asyatta.
Melalui sosialisasi ini, warga - khususnya pemuda dan pengguna smartphone diperkenalkan cara menggunakan Inarisk untuk memantau potensi bencana, sehingga desa dapat melakukan mitigasi lebih awal.
Tentang Inarisk
Inarisk adalah aplikasi resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang digunakan untuk mengukur dan memetakan tingkat risiko bencana di Indonesia. Aplikasi ini menyediakan peta risiko bencana, penilaian tingkat kerentanan wilayah, panduan kesiapsiagaan, serta membantu pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
{Ach}
dibaca
Posting Komentar
Hi Please, Do not Spam in Comments